Air Hujan yang Dulu Hilang, Kini Jadi Sandaran Pangan Warga Temon Gunungkidul
Bagi masyarakat Gunungkidul, air menjadi harta yang begitu berharga.
Setiap tetesnya harus dijaga karena menentukan kesehatan, kebutuhan rumah
tangga, hingga keberlangsungan ladang dan ternak. Namun kenyataannya, setiap
musim kemarau sumber air banyak yang mengering, sementara ketika musim hujan
tiba, air justru melimpah tetapi sering tidak tertampung dengan baik dan
akhirnya terbuang percuma.
Berangkat dari kenyataan itu, dalam rangka HUT ke-13 RSPAU dr. S.
Hardjolukito, HUT ke-80 Tentara Nasional Indonesia, dan HUT ke-69 PIA Ardhya
Garini, RSPAU dr. S. Hardjolukito hadir di Padukuhan Temon, Kalurahan
Giripurwo, Kapanewon Purwosari, Kabupaten Gunungkidul, Rabu (17/9/25), dengan
membawa dua misi sekaligus yaitu membagikan bantuan air bersih 50.000 liter dan
memberikan sosialisasi pemanfaatan air hujan. Tidak berhenti sampai di situ,
RSPAU juga menyerahkan alat pengolah air hujan kepada warga, sebagai solusi
nyata agar air yang turun dari langit dapat dimanfaatkan secara optimal.
Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito, Marsma TNI dr. Margono Gatot S.,
Sp.JP., menegaskan bahwa air bukan hanya soal kebutuhan harian, tetapi juga
erat kaitannya dengan ketahanan pangan.
“Kami hadir di tengah masyarakat bukan sekadar menyalurkan bantuan,
tetapi juga mengajak warga untuk mengelola air hujan secara bijak. Dengan cara
ini, kita tidak hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga mendukung
ketahanan pangan sebagaimana program pemerintah,” ujarnya.
Untuk memperkuat pesan tersebut, RSPAU menghadirkan Ibu Sri
Wahyuningsih, S.Ag., pendiri Yayasan Banyu Bening Yogyakarta, yang
memberikan edukasi mengenai cara sederhana namun efektif mengelola air hujan.
“Air
hujan yang selama ini terbuang bisa menjadi cadangan penting bagi keluarga,
bahkan membantu kebutuhan pertanian di desa. Dengan langkah sederhana,
masyarakat bisa lebih mandiri menghadapi musim kemarau,” jelasnya.
Acara ini turut dihadiri oleh para pejabat RSPAU dr. S.
Hardjolukito, Ketua PIA Ardhya Garini Anak Ranting 001-05-3 RSPAU beserta
pengurus, Panewu Purwosari, Kapolsek Purwosari, Danposmil Purwosari, Lurah
Giripurwo, Kepala Dusun Temon, serta warga Padukuhan Temon yang menyambut
dengan antusias.
Salah seorang warga mengaku bantuan ini sangat berarti bagi
keluarganya.
“Kalau kemarau panjang,
kami biasanya harus membeli air atau menunggu kiriman tangki. Dengan bantuan
ini kami sangat terbantu. Apalagi ada penjelasan tentang cara menampung air
hujan, itu sangat bermanfaat agar kami bisa lebih mandiri,” ungkapnya
dengan wajah sumringah.
Dengan mengusung tema HUT ke-13 “A Thousand is Better Than One”
dan semangat “Unbreakable”, kegiatan ini tidak hanya memberikan solusi
jangka pendek berupa bantuan air bersih, tetapi juga membuka wawasan masyarakat
tentang pentingnya pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan. RSPAU
menegaskan komitmennya untuk selalu hadir, bukan hanya di rumah sakit, tetapi
juga di tengah masyarakat, berjalan bersama untuk kesehatan, ketahanan pangan,
dan masa depan lingkungan. Humas RSPAU