Tidur Cukup, Hidup Lebih Sehat: Mengapa Durasi Tidur Malam Sangat Penting?

Tidur malam sering kali dianggap sebagai waktu istirahat yang bisa dikurangi demi produktivitas, pekerjaan, atau aktivitas hiburan. Padahal, tidur adalah salah satu pilar utama kesehatan, sejajar pentingnya dengan pola makan sehat dan olahraga. Lamanya seseorang tidur setiap malam memiliki dampak langsung terhadap kualitas hidup, baik secara fisik, emosional, maupun mental. Sayangnya, banyak orang dewasa justru kekurangan tidur tanpa menyadari risiko jangka panjangnya.

Menurut para ahli, tidur malam selama 7 hingga 9 jam merupakan durasi ideal yang direkomendasikan untuk menjaga kesehatan tubuh. Pada waktu inilah tubuh melakukan proses pemulihan: memperbaiki jaringan, mengatur metabolisme, memperkuat sistem imun, dan menjaga keseimbangan hormon. Orang yang tidur cukup cenderung lebih bugar, lebih fokus, dan memiliki suasana hati yang lebih stabil keesokan harinya.

Di sisi lain, tidur antara 5 hingga 7 jam per malam merupakan durasi rata-rata bagi banyak orang dewasa. Walaupun masih dianggap cukup untuk mengisi ulang energi, waktu ini belum tergolong ideal. Jika terjadi terus-menerus, tubuh akan mulai menunjukkan gejala kelelahan kronis, penurunan konsentrasi, mudah tersinggung, hingga berkurangnya daya tahan tubuh. Dalam jangka panjang, kualitas tidur yang kurang dapat mempercepat penuaan biologis dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit.

Risiko Serius dari Kurang Tidur: Kenali Bahayanya

Salah satu poin paling penting dari informasi ini adalah bahaya tidur kurang dari 5 jam per malam. Dalam jangka pendek, mungkin hanya terasa sebagai rasa kantuk, lelah, atau sulit fokus. Namun, secara ilmiah, tidur yang terlalu singkat dapat mengganggu berbagai fungsi penting dalam tubuh. Orang yang tidur kurang dari 5 jam per malam memiliki risiko 2,5 kali lebih besar untuk terkena diabetes, 45% lebih tinggi mengalami serangan jantung, dan 12% lebih tinggi kemungkinan meninggal akibat berbagai jenis penyakit.

Tidur yang tidak mencukupi juga dikaitkan dengan gangguan metabolisme, penurunan fungsi otak, dan peningkatan kadar hormon stres seperti kortisol. Selain itu, kurang tidur juga dapat memicu gangguan suasana hati seperti depresi dan kecemasan, yang pada akhirnya mengganggu produktivitas dan hubungan sosial. Bahkan, dalam jangka panjang, pola tidur yang buruk dapat mempercepat penurunan fungsi kognitif dan meningkatkan risiko demensia.

Mengingat pentingnya tidur, langkah sederhana seperti mengatur waktu tidur, menghindari kafein atau gawai menjelang malam, serta menciptakan suasana kamar yang tenang dan nyaman bisa sangat membantu. Tidur bukanlah waktu yang terbuang, melainkan kebutuhan biologis yang harus dipenuhi agar tubuh dan pikiran tetap sehat. Maka dari itu, mulai malam ini, prioritaskan tidur sebagai bentuk perawatan diri yang paling mendasar. Ingatlah, tidur cukup bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga soal umur panjang dan kualitas hidup yang lebih baik.

 

Tags: Berita

Humas RSPAU

Humas memiliki tugas untuk menyebarkan informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat baik melalui sosial media, website atau media apapun.

Komentar
Tinggalkan Komentar