Ketersediaan air merupakan salah satu fondasi utama bagi ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat. Menurut Dewan Sumber Daya Air Nasional, ketersediaan air yang merata, aman, dan berkelanjutan bukan hanya mendukung kehidupan sehari-hari, tetapi juga menjadi prasyarat penting dalam pembangunan nasional. Di tengah tantangan perubahan iklim dan tekanan terhadap sumber daya alam, akses terhadap air bersih kini menjadi isu strategis lintas sektor, termasuk pertanian, kesehatan, dan ketahanan nasional.
Sebagai bagian dari kontribusi aktif TNI Angkatan Udara dalam mendukung program prioritas pemerintah di bidang ketahanan pangan dan air, RSPAU dr. S Hardjolukito melaksanakan kegiatan pemberian bantuan air bersih kepada masyarakat di wilayah rawan kekeringan. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Bakti TNI Angkatan Udara ke-78, yang menjadi momentum reflektif bagi jajaran TNI AU untuk memperkuat peran sosial dan kemanusiaan di tengah masyarakat.
Bantuan disalurkan pada hari Selasa (22/7/25) kepada warga Dusun Dondong, Kelurahan Jetis, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, sebuah daerah yang setiap tahunnya menghadapi tantangan serius dalam ketersediaan air bersih, terutama saat musim kemarau.
Sebanyak 100.000 liter liter air bersih didistribusikan langsung ke rumah-rumah warga menggunakan armada tangki, dengan melibatkan personel dari RSPAU dan kolaborasi masyarakat setempat. Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari warga, yang menyatakan bahwa bantuan tersebut sangat berarti untuk menunjang kebutuhan dasar mereka, termasuk memasak, mandi, mencuci, dan terutama untuk menjaga kesehatan anak-anak dan lansia.
Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito, Marsma TNI dr. Margono Gatot S, Sp.JP., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari peran rumah sakit militer dalam mendukung kesehatan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
"Kami meyakini bahwa kesehatan tidak hanya berbicara tentang penanganan penyakit, tetapi juga tentang memastikan ketersediaan sumber daya dasar seperti air bersih. Melalui kegiatan ini, kami tidak hanya membantu masyarakat menghadapi krisis air, tetapi juga secara tidak langsung memperkuat fondasi ketahanan pangan, karena air adalah elemen vital dalam rantai produksi pangan rumah tangga dan pertanian kecil," jelasnya.
Lebih jauh, bantuan air bersih ini merupakan bentuk dukungan RSPAU terhadap program prioritas nasional, terutama Gerakan Nasional Ketahanan Pangan, yang menempatkan akses air sebagai salah satu indikator keberhasilannya. Di daerah seperti Gunungkidul, di mana pertanian lahan kering masih menjadi andalan masyarakat, keberadaan air bersih tidak hanya menyelamatkan kehidupan sehari-hari, tetapi juga menjaga produktivitas lahan dan ketahanan ekonomi lokal.
Turut hadir pada kegiatan ini Ka RSPAU dr. S. Hardjolukito, Waka RSPAU dr. S. Hardjolukito, para pejabat di jajaran RSPAU, Ketua PIA Ardhya Garini Anak Ranting 001-05-3 RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito beserta pengurus, Panewu Saptosari, Kapolsek Saptosari, Danposmil Saptosari dan Kepala Desa Jetis.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan sosial kemanusiaan RSPAU dalam memperingati Hari Bakti TNI AU ke-78, yang setiap tahunnya membawa pesan pengabdian dan sinergi TNI dengan masyarakat. Melalui semangat bakti dan kepedulian lintas sektoral, RSPAU berkomitmen untuk terus hadir dalam menjawab kebutuhan mendesak masyarakat serta mendorong terciptanya Indonesia yang lebih tangguh dan berdaya. Humas RSPAU
Komentar