RSPAU dr. S. Hardjolukito menjadi tuan rumah dalam
pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan
TNI Angkatan Udara (Diskesau). Pelatihan ini diikuti oleh 90 peserta yang
terdiri dari anggota Diskesau serta jajaran RSAU, Lanud Adisutjipto, Akademi
Angkatan Udara (AAU), RSPAU, Denhanud 474 Wingko I Kopasgat, Muspusdirla, dan
Satrad 215 Congot.
Dalam sambutan Kadiskesau yang dibacakan oleh Kepala RSPAU
dr. S. Hardjolukito, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis
Diskesau untuk membina dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang
kesehatan.
"Penyelenggaraan pelatihan ini merupakan salah satu
upaya Diskesau dalam membina personel tenaga kesehatan guna meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, khususnya untuk menindaklanjuti agar personel TNI
AU khususnya di bidang Kesehatan lebih sigap dalam penanganan
kegawatdaruratan," ungkap Kadiskesau pada sambutannya.
Pelatihan BHD ini menekankan pentingnya keterampilan dalam
penanganan kegawatdaruratan medis, yang sering kali menjadi faktor penentu
dalam keselamatan pasien. Kadiskesau menjelaskan bahwa ini adalah bentuk
konsistensi dari Diskesau dalam mempersiapkan tenaga kesehatan sebagai ujung
tombak di fasilitas kesehatan TNI AU, dalam rangka memberikan pelayanan medis
yang optimal kepada personel TNI AU dan keluarganya. Dengan adanya pelatihan
ini, diharapkan setiap tenaga kesehatan mampu melakukan tindakan cepat dan
tepat dalam situasi emergency, yang dapat mencegah dampak fatal dari kondisi
emergency yang ada dilapangan.
Ditemui seusai pembukaan pelatihan, Kepala RSPAU dr. S.
Hardjolukito Marsma TNI dr. M. Roikhan Harowi, Sp.THT-KL., M.Kes.,
mengungkapkan apresiasi dan terima kasih kepada Kadiskesau atas kesempatan dan
kepercayaan yang diberikan untuk menyelenggarakan pelatihan ini.
"Kami sangat mengapresiasi dan berterimakasih atas
inisiatif Kadiskesau beserta jajaran dalam menyelenggarakan pelatihan ini. Ini
merupakan langkah penting dalam meningkatkan kompetensi dan kesiapsiagaan
tenaga kesehatan TNI AU. Dengan pelatihan ini, kami berharap semua peserta
dapat lebih siap menghadapi situasi kegawatdaruratan yang mungkin terjadi di
lapangan," ujar Marsma TNI dr. M. Roikhan Harowi, Sp.THT-KL., M.Kes.
Lebih lanjut, Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito menegaskan pentingnya
pelatihan seperti ini dalam meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan tenaga
kesehatan dalam menangani berbagai situasi darurat.
"Pelatihan ini
bukan hanya tentang keterampilan teknis, tetapi juga tentang kesiapan mental
dan koordinasi tim dalam situasi kegawatdaruratan. Kami berharap peserta dapat
menerapkan ilmu yang diperoleh untuk memberikan pelayanan yang lebih baik di
lapangan," tambahnya.
Pelatihan ini disambut antusias oleh peserta yang datang
dari berbagai satuan kesehatan di lingkungan TNI AU. Mereka mendapatkan
bimbingan dari instruktur RSPAU yang telah tersertifikasi dan berpengalaman
dalam teknik-teknik penanganan kegawatdaruratan, termasuk resusitasi jantung
paru (RJP) dan manajemen jalan napas. Dengan fasilitas lengkap yang disediakan
oleh RSPAU, pelatihan ini berjalan dengan lancar dan efektif.
Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan, pelatihan ini diharapkan dapat menjadi model bagi
pelatihan-pelatihan serupa di masa depan. RSPAU tetap berkomitmen untuk
mendukung setiap inisiatif yang bertujuan meningkatkan kemampuan dan
profesionalisme tenaga kesehatan, sehingga dapat memberikan pelayanan medis
yang terbaik bagi personel TNI AU dan masyarakat umum.
Dengan terselenggaranya pelatihan ini, RSPAU kembali
membuktikan dedikasinya dalam mendukung berbagai program pelatihan dan
pengembangan kompetensi di sektor kesehatan. Ini adalah langkah penting dalam
mewujudkan misi RSPAU yaitu meningkatkan kemampuan SDM kesehatan yang unggul
dengan pengembangan pendidikan, latihan, penelitian berbasis riset pada bidang
kesehatan untuk memenuhi postur TNI AU yang berkualitas agar siap untuk
melaksanakan tugas. Humas RSPAU
Komentar