RSPAU Ajak Nakes Se-Indonesia Jadikan Kebersihan sebagai Budaya

Dalam semangat mewujudkan fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih aman, bersih, dan bermutu, RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito kembali menggelar kegiatan ilmiah nasional berupa webinar bertajuk “Bersih Itu Selamat: Optimalisasi Hand Hygiene, Linen, dan Lingkungan untuk Pengendalian Infeksi di Fasyankes”. Kegiatan ini diselenggarakan pada Kamis (26/6/25) mulai pukul 07.30 WIB, secara daring melalui platform Zoom Meeting, dan diikuti oleh ratusan tenaga kesehatan dari berbagai penjuru tanah air.

Webinar dibuka secara resmi oleh Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito, Kolonel Kes. dr. Margono Gatot S., Sp.JP. Dalam sambutan pembukaannya, beliau menekankan bahwa pengendalian infeksi bukan hanya menjadi tanggung jawab tim PPI, melainkan tanggung jawab seluruh insan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan.

“Kebersihan adalah kunci keselamatan. Melalui webinar ini, kita bersama-sama memperkuat komitmen untuk mengedepankan praktik hand hygiene yang benar, pengelolaan linen yang aman, dan kebersihan lingkungan yang optimal,” kata Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Diklat RSPAU, sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam peningkatan mutu layanan serta pencegahan risiko infeksi nosokomial. Dengan kuota hingga 500 peserta dan biaya pendaftaran yang terjangkau, webinar ini dirancang untuk menjangkau sebanyak mungkin tenaga kesehatan lintas profesi yang memiliki akun SATU SEHAT/SDMK atau terdaftar di platform Plataran Sehat.

Tiga narasumber berpengalaman dari RSPAU turut hadir membagikan ilmu dan pengalamannya. Materi pertama disampaikan oleh Letkol Kes dr. Ni’mah Hayati, Sp.PA., M.Tr.SOU, Ketua Komite PPI RSPAU, yang membawakan topik “Peran Strategis Hand Hygiene dalam Cegah Infeksi di Fasyankes.” Dalam paparannya, dr. Ni’mah menekankan bahwa praktik mencuci tangan yang benar adalah langkah paling dasar sekaligus paling efektif untuk memutus rantai penularan infeksi. Namun, beliau juga menyampaikan keprihatinan atas masih rendahnya tingkat kepatuhan terhadap prosedur hand hygiene di berbagai fasilitas kesehatan. Dengan menyertakan data dan studi kasus, dr. Ni’mah mengajak peserta untuk menjadikan hand hygiene sebagai budaya dan kebutuhan, bukan sekadar kewajiban.

Materi kedua dibawakan oleh Lina Efendi, S.Kep., Ners, selaku IPCN RSPAU, dengan tema “Standar Pengelolaan Linen Bebas Risiko”. Lina menjelaskan berbagai tahapan penting dalam pengelolaan linen rumah sakit, mulai dari pemisahan linen kotor dan bersih, penggunaan alat pelindung diri, hingga proses pencucian dan distribusi ulang yang sesuai standar. Ia juga menekankan pentingnya edukasi rutin dan pengawasan berkala untuk memastikan seluruh lini pelayanan mematuhi protokol pengelolaan linen, guna menghindari kontaminasi silang dan kejadian infeksi yang tidak diinginkan.

Sesi terakhir dibawakan oleh Letkol Kes Rum Yulaika Wulandari, A.Md., yang merupakan Kabag Urijikkes Biddukkes RSPAU serta Wakil Ketua Bidang Kerja Sama HIPPI Provinsi DIY. Membawakan topik “Pengendalian Lingkungan di Fasyankes,” beliau mengulas pentingnya aspek kebersihan lingkungan sebagai bagian tak terpisahkan dari sistem pencegahan infeksi. Dalam pemaparannya, Letkol Kes Rum Yulaika Wulandari menjelaskan bahwa desain fisik ruang, alur logistik, pemilahan limbah medis, dan rutinitas disinfeksi menjadi aspek-aspek kritis yang menentukan kualitas lingkungan di fasyankes. Beliau mengajak peserta untuk lebih teliti dalam memperhatikan titik-titik kritis seperti pegangan pintu, saklar, atau permukaan meja kerja yang kerap luput dari perhatian namun berpotensi tinggi sebagai media penularan mikroorganisme.

Webinar ini dimoderatori oleh Aris Fajar Rinawati, Amd.Kep., IPCN RSPAU, yang dengan cermat memandu jalannya diskusi. Selain menyampaikan materi, para narasumber juga menjawab berbagai pertanyaan peserta dalam sesi tanya jawab interaktif, yang menyoroti tantangan implementasi di lapangan seperti keterbatasan SDM, kepatuhan prosedur, hingga kebutuhan edukasi lintas profesi.

Peserta webinar berasal dari beragam latar belakang profesi, seperti dokter spesialis, perawat, tenaga farmasi, ahli gizi, dan tenaga kesehatan lainnya dari level vokasi maupun profesional. RSPAU secara khusus menyusun sasaran peserta untuk mencakup hampir seluruh jenjang pelayanan, baik dari fasilitas tingkat pertama hingga rumah sakit rujukan, serta berbagai kategori layanan kesehatan mulai dari pelayanan umum hingga layanan lingkungan, linen, gizi dan farmasi. Webinar ini juga memberikan nilai SKP (Satuan Kredit Profesi) sebagai bentuk penghargaan atas peningkatan kompetensi yang dilakukan oleh peserta.

Dengan terselenggaranya webinar ini, RSPAU dr. S. Hardjolukito berharap dapat memperkuat peran fasyankes sebagai garda terdepan dalam menjaga keselamatan pasien dan tenaga kesehatan. Edukasi dan pembaruan pengetahuan secara berkelanjutan menjadi pondasi penting untuk memastikan seluruh aspek kebersihan dan pengendalian infeksi berjalan dengan standar tinggi. Humas RSPAU

Tags: Berita

Humas RSPAU

Humas memiliki tugas untuk menyebarkan informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat baik melalui sosial media, website atau media apapun.

Komentar
Tinggalkan Komentar