Pentingnya Perawatan Post Operasi : Apa yang harus diperhatikan?

 Operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Menurut World Health Organization (WHO), diperkirakan sekitar 230 juta tindakan operasi dilakukan setiap tahunnya di seluruh dunia. Pada tahun 2012, tindakan operasi di Indonesia mencapai 1,2 juta jiwa, dan tindakan bedah menempati urutan ke-11 dari 50 pertama penanganan pola penyakit di Rumah Sakit se-Indonesia. Meskipun operasi bertujuan untuk memperbaiki kondisi kesehatan pasien, periode post operasi membawa tantangan tersendiri. Salah satu komplikasi yang sering terjadi adalah infeksi luka operasi.

Data WHO tahun 2013 menunjukkan bahwa 2% hingga 5?ri 27 juta pasien di dunia yang menjalani pembedahan mengalami infeksi luka operasi. Bahkan, infeksi ini menyumbang 25?ri total infeksi akibat fasilitas pelayanan kesehatan yang tidak steril. Di Indonesia, prevalensi kejadian infeksi pada pasien post operasi pada tahun 2013 mencapai 1,6%, sebagaimana dilaporkan oleh Departemen Kesehatan RI. Angka ini mungkin terlihat kecil, namun dampaknya terhadap kesehatan pasien dan beban sistem kesehatan tidak bisa diabaikan.

Berbagai faktor berkontribusi terhadap risiko infeksi luka post operasi. Faktor-faktor ini meliputi kondisi pasien seperti status nutrisi yang buruk, diabetes melitus, obesitas, dan infeksi di bagian tubuh lain. Selain itu, faktor eksternal seperti lama operasi, teknik operasi, kebersihan lingkungan rumah sakit, dan kualitas perawatan juga berperan penting. Mengingat kompleksitas faktor-faktor ini, perawatan post operasi yang tepat menjadi krusial. Periode ini merupakan fase kritis di mana upaya perawatan diarahkan untuk menstabilkan kondisi pasien, menghilangkan nyeri, dan mencegah komplikasi. Pengkajian yang cermat dan intervensi yang cepat dan akurat sangat diperlukan untuk membantu pasien kembali ke fungsi optimalnya dengan aman dan nyaman.

Upaya pencegahan infeksi luka operasi membutuhkan pendekatan multidisiplin yang melibatkan dokter, perawat, dan seluruh staf rumah sakit. Peningkatan standar kebersihan, sterilisasi peralatan medis yang tepat, dan peningkatan kualitas perawatan pasien merupakan langkah-langkah penting yang perlu diambil. Dengan memahami pentingnya perawatan post operasi dan faktor-faktor risiko infeksi luka operasi, diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan perawatan yang lebih baik dan menurunkan angka komplikasi post operasi. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup pasien dan efisiensi sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan.

 

Mengapa penting sekali perawatan luka pasca operasi dan apa peran keluarga didalamnya?

Perawatan post operasi adalah perawatan yang dilakukan oleh tenaga medis dan para medisk yang sudah professional setelah tindakan operasi sebagai tindak lanjut. Sebuah program pasca operasi klien melibatkan dua tahap, yaitu periode pemulihan segera dan pemulihan pasca operasi. Untuk klien bedah rawat jalan, pemulihan biasanya berlangsung hanya 1 sampai 2 jam, dan pemulihan terjadi di rumah. Untuk klien di rawat di rumah sakit, pemulihan terjadi selama beberapa jam, dan menjalani proses penyembuhan terjadi 1 hari atau lebih, tergantung pada tingkat operasi dan respon klien Pasien pasca-operasi dilakukan pemulihan dan perawatan pasca operasi di ruang pulih sadar atau recovery room (RR), yaitu ruangan untuk observasi pasien pasca-operasi atau anestesi yang terletak di dekat kamar bedah, dekat dengan perawat bedah, ahli anestesi dan dokter ahli bedah, sehingga apabila timbul keadaan gawat pascaoperasi, pasien dapat segera diberi pertolongan.

Diperkirakan setiap tahun ada 230 juta tindakan operasi dilakukan di seluruh dunia baik operasi kecil maupun operasi besar (Hasri, 2012). Prevalensi berdasarkan data Depkes RI (2013), prevalensi kejadian infeksi pada pasien post operasi di Indonesia tahun 2013 sebesar 1,6% infeksi akibat fasilitas pelayanan kesehatan yang tidak steril. Dan menurut Abdul Bari, (2010) faktor yang dapat mempengaruhi infeksi luka operasi yaitu faktor ekstrinsik (seperti dokter, perawat, bangsal/lingkungan yang kurang bersih, peralatan dan material medis yang kurang terjaga kebersihannya), faktor keperawatan (lamanya hari perawatan dan menurunnya standar keperawatan). Infeksi terjadi secara progresif dan beratnya infeksi pada klien tergantung dari tingkat infeksi, patogenitas mikroorganisme dan kerentanan. Dengan proses perawatan yang tepat, maka akan meminimalisir penyebab dan meminimalkan penyakit.

Adapun hal - hal yang harus diperhatikan dalam perawatan luka pasca operasi agar optimal, ditunjukkan dengan: 

<!--[if !supportLists]-->a.    <!--[endif]-->patuhnya tenaga kesehatan dalam melakukan prosedur perawatan luka post operasi dengan benar seperti melakukan perawatan luka operasi dengan 1 set medikasi digunakan untuk pasien secara bersama-sama (banyak pasien),

<!--[if !supportLists]-->b.    <!--[endif]-->melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan medikasi,

<!--[if !supportLists]-->c.    <!--[endif]-->memperhatikan tehnik steril seperti memakai sarung tangan steril saat medikasi

<!--[if !supportLists]-->d.    <!--[endif]-->Perawatan luka sesuai dengan SOP dan dengan teknik aseptik dapat mencegah infeksi luka operasi (ILO)

Peran keluarga dalam perawatan pasca operasi,

Peran keluarga sangat penting dalam proses pengobatan penyakit. Keluarga memiliki peran terapeutik guna memberikan perawatan luka post operasi. Luka post operasi yang tidak dirawat dengan baik dapat berisiko tinggi terhadap infeksi dan komplikasi serius. Dalam konteks ini, pengetahuan yang tepat dan keterampilan dalam merawat luka post operasi oleh keluarga pasien menjadi hal yang krusial. Edukasi yang efektif kepada keluarga dapat memberikan manfaat signifikan dalam perawatan luka dan meningkatkan keselamatan serta hasil yang positif bagi pasien (Mastura dkk., 2022). Edukasi yang ditujukan kepada keluarga pasien memiliki peran penting dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam merawat luka post operasi. Dengan pengetahuan ini, keluarga dapat berperan aktif dalam proses perawatan pasien, memberikan perhatian yang baik terhadap luka, dan mengurangi risiko komplikasi (Barokah, 2012). Program edukasi keluarga harus diperkuat melalui kolaborasi dengan lembaga kesehatan setempat dan evaluasi yang teratur untuk memastikan kesuksesannya meningkatkan kesehatan dalam dan meningkatkan kualitas hidup keluarga secara keseluruhan.

 

Hal – hal apa saja yang harus diperhatikan dalam proses penyembuhan luka pasca operasi?

<!--[if !supportLists]-->a.    <!--[endif]-->Perawatan luka

Perawatan luka merupakan salah satu teknik dalam pengendalian infeksi pada luka karena infeksi dapat menghambat proses penyembuhan luka. Infeksi luka post operasi merupakan salah satu masalah utama dalam praktek pembedahan (Potter, 2006). Dalam proses penyembuhan luka para ahli awalnya berpendapat bahwa penyembuhan luka akan sangat baik bila luka dibiarkan tetap kering. Mereka berpikir bahwa infeksi bakteri dapat dicegah apabila seluruh cairan yang keluar dari luka terserap oleh pembalutnya. Akibatnya sebagian besar luka dibalut oleh bahan kapas pada kondisi kering (Puspitasari, Ummah, & Sunarsih, 2011).

<!--[if !supportLists]-->b.    <!--[endif]-->Mobilisasi

Mobilisasi dini merupakan faktor yang dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka pasca operasi yang dilakukan segera setelah operasi yaitu proses aktivitas yang dilakukan pasien setelah operasi dimulai dari latihan ringan diatas tempat tidur, berjalan ke kamar mandi dan berjalan ke luar kamar. Mobilisasi dini dapat dilakukan secara bertahap setelah operasi pada hari pertama 6 - 10 jam setelah sadar dari operasi, pasien di bantu latihan dengan gerakan miring kanan dan miring kiri, dengan tujuan untuk melatih kekuatan otot. Pada hari ke dua pasien dengan bantuan perawat dapat bangun dari tempat tidur dengan perlahan, duduk di sisi tempat tidur dilakukan 2 atau 3 kali selama 10- 15 menit dengan tujuan agar mengurangi nyeri dan komplikasi yang timbul akibat imobilisasi. Pada hari ke tiga sampai hari ke lima pasien mulai berlatih jalan dengan bantuan perawat. (Maharani, 2020). Banyak keuntungan yang dapat diraih dari latihan dini pasca bedah, diantaranya peningkatan kecepatan kedalaman pernafasan, peningkatan sirkulasi, peningkatan berkemih dan metabolisme.

<!--[if !supportLists]-->c.    <!--[endif]-->Nutrisi

Nutrisi merupakan satu faktor yang penting dalam penyembuhan luka. Setiap fase dalam penyembuhan luka memerlukan nutrisi. Kurangnya dukungan nutrisi dapat meningkatkan angka kejadian kematian dan kecacatan dalam perawatan luka. Deteksi dini status nutrisi pada pasien luka menjadi hal yang sangat penting. Deteksi dapat dilakukan sejak pasien dirawat atau sebelum pulang ke rumah dan pada saat melakukan evaluasi status nutrisi secara berkala. Perbaikan status nutrisi pada pasien dengan kasus pembedahan sangatlah penting untuk mempercepat penyembuhan luka operasi dan penyakit dasarnya sendiri. Salah satu faktor penyebab adanya permasalahan tersebut diantaranya karena pasien - pasien bedah di rumah sakit merupakan pasien yang rentan mal nutrisi, oleh karena itu intervensi nutrisi yang tepat pada pasien rawat inap di rumah sakit akan meningkatkan outcome klinik menuju kesembuhan.

 

Perawatan luka pasca operasi adalah aspek krusial yang mempengaruhi keseluruhan proses penyembuhan pasien. Meskipun tindakan operasi memiliki tujuan utama untuk memperbaiki kondisi kesehatan, periode pemulihan pasca operasi membawa tantangan tersendiri, terutama dalam mencegah infeksi luka yang dapat berpotensi mengganggu kesembuhan pasien.

 Pemahaman mendalam mengenai faktor-faktor risiko dan penerapan perawatan yang sesuai, termasuk peran serta keluarga dalam proses ini, sangat penting untuk meminimalisir komplikasi dan meningkatkan hasil perawatan. Penerapan standar kebersihan yang ketat, teknik perawatan yang tepat, serta dukungan nutrisi dan mobilisasi dini merupakan langkah-langkah yang tidak boleh diabaikan.

 Keluarga pasien memiliki peran yang signifikan dalam mendukung proses penyembuhan dengan memberikan perawatan yang tepat dan memperhatikan perkembangan luka. Edukasi yang efektif mengenai perawatan luka pasca operasi dapat meningkatkan keterlibatan keluarga dalam merawat pasien, yang pada gilirannya dapat mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi risiko komplikasi.

 Dengan melibatkan seluruh tim medis dan keluarga dalam perawatan pasca operasi, diharapkan kualitas hidup pasien dapat meningkat secara signifikan. Penekanan pada kolaborasi, pendidikan, dan perawatan yang berstandar tinggi akan berkontribusi pada kesuksesan proses pemulihan dan peningkatan efisiensi sistem kesehatan secara keseluruhan.

Tags: Berita

Humas RSPAU

Humas memiliki tugas untuk menyebarkan informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat baik melalui sosial media, website atau media apapun.

Komentar
Tinggalkan Komentar