Daftar Berita

Bakti sosial operasi bibir sumbing

Setiap anak berhak tumbuh dengan senyum penuh percaya diri. Namun, tidak semua lahir dengan kesempatan yang sama. Dalam rangka HUT ke-13, RSPAU dr. S. Hardjolukito bersama Smile Train, Senyum Harapan Nusantara dan PABMI akan menyelenggarakan Bakti Sosial Operasi Bibir Sumbing.

Jumat, 3 Oktober 2025
RSPAU dr. S. Hardjolukito

Mari bersama wujudkan senyum penuh percaya diri untuk masa depan yang lebih cerah.

 Info & Pendaftaran: Kapten Kes drg. Astin (0812 2723 702)

Karena senyum indah tak hanya menguatkan hati, tapi juga menyembuhkan jiwa. ✨

Sebelum Menelan Pil, Cek Dulu Tanggal Kadaluwarsanya Ya!

Obat sering dianggap sebagai solusi cepat ketika tubuh menunjukkan gejala ketidaknyamanan. Sakit kepala, flu, batuk, hingga nyeri otot, kerap menjadi alasan utama kita langsung membuka lemari obat dan menelan pil yang tersedia. Namun, di balik kemudahan ini, tersembunyi risiko yang tak kalah serius: obat kadaluwarsa. Mengonsumsi obat yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa bukan hanya bisa mengurangi efektivitasnya, tetapi juga berpotensi menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh.

Sayangnya, banyak orang masih menganggap sepele pentingnya memeriksa tanggal kadaluwarsa. Bahkan, sebagian dari kita mungkin hanya sekadar melihat bentuk fisik obat—apakah warnanya masih sama, apakah kapsulnya masih utuh—tanpa menyadari bahwa kandungan kimia di dalamnya bisa berubah seiring waktu. Obat yang kadaluwarsa dapat kehilangan potensi penyembuhannya atau, dalam beberapa kasus, menjadi racun bagi organ tubuh. Misalnya, antibiotik yang sudah melewati masa berlaku tidak hanya menjadi kurang efektif, tetapi juga bisa memicu resistensi bakteri, sehingga justru memperburuk kondisi kesehatan.

Kesadaran untuk selalu memeriksa tanggal kadaluwarsa seharusnya menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari, sama pentingnya dengan menjaga pola makan atau rutin berolahraga. Menyimpan obat di tempat yang tepat, jauh dari panas, lembap, dan sinar matahari langsung, adalah langkah sederhana namun krusial untuk menjaga kualitas obat. Jangan lupa juga untuk memisahkan obat-obatan yang sudah hampir habis masa berlakunya agar tidak tercampur dengan obat yang masih aman. Kebiasaan ini bisa mencegah risiko tertukar atau terpakai secara tidak sengaja.

Lebih dari sekedar kewaspadaan terhadap tanggal, penting bagi masyarakat untuk memahami fungsi dan dosis setiap obat yang dikonsumsi. Konsultasi dengan tenaga kesehatan tetap menjadi langkah bijak sebelum mengambil keputusan mengonsumsi obat, terutama obat bebas maupun yang diresepkan. Mengikuti dosis yang tepat, memperhatikan aturan minum, serta memastikan obat masih dalam kondisi baik, merupakan bentuk nyata menjaga kesehatan diri sendiri dan orang-orang di sekitar.

Masyarakat juga didorong untuk membuang obat kadaluwarsa secara aman. Jangan hanya dibuang sembarangan ke wastafel atau tempat sampah rumah tangga. Banyak apotek dan fasilitas kesehatan menyediakan tempat pengumpulan obat kadaluwarsa, sehingga limbah farmasi tidak mencemari lingkungan dan tetap aman bagi masyarakat. Langkah kecil ini menunjukkan kepedulian tidak hanya terhadap kesehatan pribadi, tetapi juga terhadap keselamatan lingkungan.

Pada akhirnya, kesehatan adalah investasi jangka panjang yang harus dijaga dengan bijak. Mengonsumsi obat tanpa memeriksa kadaluwarsanya ibarat menempuh jalan berliku tanpa peta; terlihat mudah, tapi risiko menumpuk di setiap tikungan. Mulailah membangun kesadaran sejak sekarang. Sebelum menelan pil berikutnya, luangkan waktu sejenak untuk memeriksa tanggal kadaluwarsanya, baca label dengan teliti, dan tanyakan pada tenaga kesehatan jika ragu. Kebiasaan sederhana ini bisa menjadi perisai bagi tubuh, menjaga kita tetap sehat dan aman dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Dengan kesadaran kecil ini, kita tidak hanya melindungi diri dari risiko kesehatan, tetapi juga menunjukkan bahwa merawat tubuh adalah tindakan penuh tanggung jawab dan cinta terhadap diri sendiri. Ingat, obat adalah teman, bukan musuh asal digunakan dengan benar.

Saat Pancaroba Tiba, Kenapa Tubuh Kita Sering ‘Protes’?

Musim pancaroba, periode peralihan dari musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya, kerap menjadi momok bagi kesehatan. Fenomena alam ini membawa perubahan drastis pada suhu dan kelembapan udara, sehingga tubuh manusia harus menyesuaikan diri dengan kondisi yang fluktuatif. Tidak heran jika banyak orang tiba-tiba merasa lemas, terserang flu, atau penyakit lainnya. Perubahan suhu yang tiba-tiba memaksa sistem imun bekerja ekstra keras, dan bagi sebagian orang yang daya tahan tubuhnya sedang menurun, serangan penyakit menjadi lebih mudah terjadi.

Selain faktor suhu, perubahan kelembapan juga memengaruhi pertumbuhan virus dan bakteri. Udara yang lembap, misalnya, merupakan lingkungan yang ideal bagi virus influenza dan pilek untuk berkembang biak. Di sisi lain, saat udara kering di pagi dan malam hari, saluran pernapasan manusia lebih mudah iritasi, sehingga risiko terserang batuk dan radang tenggorokan meningkat. Kondisi ini diperparah oleh pergeseran pola tidur dan aktivitas yang sering terjadi saat orang beradaptasi dengan cuaca yang tidak menentu. Kurang tidur, stres, dan pola makan yang tidak seimbang selama masa peralihan ini ikut menurunkan daya tahan tubuh, sehingga tubuh lebih rentan terhadap infeksi.

Tidak hanya penyakit ringan seperti flu dan batuk, musim pancaroba juga meningkatkan risiko penyakit yang lebih serius. Infeksi saluran pernapasan atas dapat berkembang menjadi pneumonia bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta, seperti asma atau diabetes. Anak-anak dan lansia menjadi kelompok yang paling rentan karena sistem kekebalan tubuh mereka belum optimal atau sudah menurun. Tak jarang, rumah sakit dan puskesmas dipenuhi pasien yang datang dengan keluhan demam, pilek, hingga sesak napas. Fenomena ini menegaskan bahwa tubuh manusia tidak selalu siap menghadapi fluktuasi cuaca secara tiba-tiba.

Pencegahan menjadi kunci utama dalam menghadapi musim pancaroba. Dokter dan ahli kesehatan menyarankan agar masyarakat meningkatkan asupan gizi, cukup beristirahat, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Mengonsumsi makanan kaya vitamin C dan menjaga hidrasi tubuh menjadi langkah sederhana namun efektif dalam memperkuat sistem imun. Di sisi lain, mengenakan pakaian yang sesuai dengan suhu dan kelembapan, serta menghindari perubahan suhu ekstrem secara mendadak, dapat membantu tubuh beradaptasi lebih baik. Vaksinasi flu juga dianjurkan bagi kelompok rentan untuk meminimalkan risiko infeksi serius.

Musim pancaroba memang tak bisa dihindari, namun dengan kesadaran dan langkah-langkah preventif, tubuh bisa tetap sehat dan bugar. Perubahan cuaca yang cepat bukan hanya soal hujan atau panas; ia adalah ujian bagi daya tahan tubuh manusia. Dengan memperhatikan pola hidup sehat, menjaga kebersihan, serta melakukan deteksi dini terhadap gejala penyakit, masyarakat dapat melewati masa peralihan ini tanpa harus jatuh sakit. Akhirnya, memahami dinamika musim pancaroba berarti juga memahami kebutuhan tubuh kita untuk lebih adaptif, waspada, dan peduli terhadap kesehatan diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Humas RSPAU

 

Gadget untuk Anak: Bijak atau Bahaya?

Di era digital, gadget seperti tablet, smartphone, dan komputer telah menjadi bagian penting dari kehidupan anak-anak. Perangkat ini tidak hanya digunakan untuk hiburan, tetapi juga sebagai sarana belajar dan eksplorasi kreativitas. Namun, di balik manfaatnya, penggunaan gadget pada anak menimbulkan pertanyaan serius: apakah gadget mendukung perkembangan anak atau justru menimbulkan risiko bagi kesehatan dan psikologinya?

Gadget dapat menjadi alat belajar yang efektif jika digunakan dengan bijak. Berbagai aplikasi edukasi interaktif membantu anak mengembangkan kemampuan membaca, berhitung, dan kreativitas. Video pembelajaran, permainan edukatif, serta konten interaktif membuat proses belajar lebih menyenangkan dan menstimulasi rasa ingin tahu. Selain itu, gadget memudahkan komunikasi anak dengan keluarga yang jauh, sehingga anak tetap terhubung dengan orang-orang terdekat. Orang tua yang bijak menetapkan batasan waktu penggunaan gadget, memilih konten yang sesuai usia, dan mendampingi anak selama bermain atau belajar. Dengan cara ini, gadget dapat menjadi pendukung tumbuh kembang anak secara positif, bukan sekadar alat hiburan. Gadget juga dapat mengajarkan keterampilan digital yang penting di era modern, seperti literasi teknologi, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis.

Di sisi lain, penggunaan gadget tanpa pengawasan berpotensi menimbulkan dampak negatif. Paparan layar yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan penglihatan, kurang tidur, hingga obesitas karena anak cenderung kurang bergerak. Konten yang tidak sesuai usia juga bisa memengaruhi perilaku, emosional, dan kemampuan sosial anak. Dalam jangka panjang, kecanduan gadget dapat mengurangi interaksi anak dengan dunia nyata dan menimbulkan kesulitan dalam bersosialisasi. Selain itu, anak-anak yang terlalu lama menghabiskan waktu di depan layar cenderung mengalami gangguan konsentrasi dan masalah emosi, seperti mudah marah atau frustrasi. Paparan media sosial pada usia dini juga dapat memengaruhi persepsi diri dan menimbulkan tekanan psikologis. Ahli perkembangan anak menekankan pentingnya pendampingan dan pengaturan waktu, agar anak terbiasa menjalani rutinitas seimbang antara aktivitas fisik, bermain di luar ruangan, belajar, dan penggunaan gadget.

Kunci agar gadget menjadi teman, bukan musuh, adalah edukasi digital sejak dini. Anak harus diajarkan cara menggunakan gadget secara bijak, mengenali konten yang aman, dan memahami pentingnya membatasi waktu layar. Orang tua dan guru memiliki peran besar dalam membimbing anak agar teknologi menjadi sarana pembelajaran dan hiburan yang sehat. Beberapa langkah praktis yang bisa diterapkan antara lain membatasi waktu layar sesuai usia, misalnya maksimal satu jam per hari untuk anak usia 2–5 tahun dan menyesuaikan kebutuhan belajar dan hiburan untuk usia lebih tua, memilih konten edukatif yang mendukung perkembangan kognitif, mendampingi anak saat menggunakan gadget, serta mengajarkan literasi digital agar anak mengenali bahaya informasi palsu dan memahami pentingnya privasi. Selain itu, penting bagi anak menjalani rutinitas seimbang dengan menggabungkan aktivitas fisik, permainan kreatif, dan interaksi sosial nyata.

Kesimpulannya, gadget untuk anak bisa menjadi alat yang bermanfaat atau sumber bahaya, tergantung pada cara penggunaannya. Dengan pengawasan, batasan waktu, dan edukasi digital, gadget dapat mendukung perkembangan anak secara positif, menstimulasi kreativitas, serta mengajarkan keterampilan abad 21. Sebaliknya, tanpa pengawasan, gadget berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan fisik, mental, dan sosial. Kesadaran orang tua, guru, dan masyarakat menjadi kunci agar anak-anak dapat memanfaatkan teknologi secara bijak. Dengan panduan yang tepat, gadget tidak lagi menjadi ancaman, melainkan alat untuk belajar, berkreasi, dan tumbuh dengan sehat di era digital. Humas RSPAU

 

Beban Tak Kasat Mata: Saatnya Memahami Sinyal Tubuh dan Pikiran

Bayangkan pagi yang cerah, alarm berbunyi, dan hari baru dimulai. Namun di dalam pikiran, terasa seperti beban berat yang tak terlihat, menekan dari semua sisi. Hati terasa sesak, pikiran berputar tanpa henti, dan tubuh seolah menuntut istirahat. Akhir-akhir ini, banyak dari kita mengalami momen seperti ini. Tidak ada yang salah dengan rutinitas atau pekerjaan, tetapi ada sesuatu yang menandakan tubuh dan pikiran mulai memberi sinyal: stres.

Stres, meskipun tak tampak secara fisik, mampu memengaruhi kualitas hidup, kesehatan, dan produktivitas. Bagi sebagian orang, tekanan ini muncul karena pekerjaan yang menumpuk, tenggat waktu yang menghantui, atau tanggung jawab keluarga yang tak kunjung selesai. Bagi yang lain, stres justru muncul dari hal-hal kecil—komentar pedas di media sosial, rasa bersalah karena belum cukup “produktif,” atau kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain.

Gejala stres pun beragam. Ada yang mudah lelah, sulit tidur, kehilangan selera makan, hingga mengalami perubahan mood yang drastis. Stres berkepanjangan bisa memicu masalah serius, seperti hipertensi, depresi, atau penurunan daya tahan tubuh. Menurut survei terbaru, lebih dari separuh orang dewasa merasa stres meningkat dibandingkan lima tahun lalu, terutama akibat lingkungan kerja yang kompetitif, ekspektasi sosial, dan arus informasi yang tak henti-hentinya.

Namun, mengenali stres bukanlah hal yang sulit. Aktivitas fisik, seperti jogging, yoga, atau sekadar berjalan kaki, terbukti menurunkan hormon stres dan meningkatkan produksi endorfin, zat alami yang membuat kita merasa lebih bahagia. Selain itu, komunikasi dengan orang terdekat atau konseling profesional bisa memberikan ruang untuk mengekspresikan perasaan tanpa takut dihakimi.

Selain itu, mengenali tanda-tanda stres sejak dini menjadi langkah preventif yang efektif. Catatan harian emosi, meditasi, atau aktivitas kreatif seperti menulis dan melukis membantu kita memahami kondisi diri. Dengan begitu, stres tidak lagi menjadi beban yang tak terlihat, tetapi sesuatu yang bisa dikelola dengan cara yang sehat dan terarah.

Tidak kalah penting, sikap terhadap diri sendiri menentukan cara menghadapi stres. Memberikan izin untuk istirahat, mengurangi tuntutan berlebihan, dan tidak menyalahkan diri sendiri adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan mental. Menyadari bahwa stres adalah sinyal tubuh dan pikiran, bukan kelemahan, membantu kita menghadapi tekanan dengan bijak.

Cerita nyata muncul dari mereka yang berhasil menemukan ritme baru setelah merasa stres berkepanjangan. Seorang pekerja kreatif mengaku awalnya mengabaikan rasa cemas dan terus bekerja hingga larut malam. Namun, setelah mulai rutin jogging dan memberi waktu untuk hobi sederhana seperti menulis, ia merasakan perubahan signifikan: pikirannya lebih jernih, emosinya lebih stabil, dan tubuhnya lebih bugar. “Merawat diri sendiri bukan egois, tapi justru membuat saya lebih siap menghadapi tantangan,” ujarnya.

Di era yang serba cepat ini, mengakui bahwa kita sedang stres bukanlah kelemahan. Ini adalah bentuk kesadaran diri dan langkah awal untuk merawat kesehatan mental. Memberi ruang bagi pikiran untuk beristirahat, tubuh untuk bergerak, dan hati untuk melepaskan beban, menjadi kunci agar kita tetap produktif, sehat, dan bahagia.

Stres mungkin tak terlihat, tapi dampaknya nyata. Dengan memahami, mengenali, dan mengelola stres, kita tidak hanya menjaga kesehatan mental, tetapi juga kualitas hidup secara keseluruhan. Saat pikiran meminta istirahat, jangan abaikan. Karena di balik setiap napas yang tenang dan senyum yang tulus, ada kekuatan untuk memulai hari lagi dengan energi baru. Humas RSPAU

RSPAU Bagikan Hadiah untuk Pemenang Lomba HUT RI dan Prestasi Nasional

Langit cerah pagi ini menjadi saksi semangat kebersamaan keluarga besar RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito. Usai bendera Merah Putih berkibar gagah diiringi lagu kebangsaan, halaman rumah sakit mendadak penuh warna, bukan lagi barisan upacara, melainkan sorak gembira, tepuk tangan, dan senyum lebar dari civitas hospitalia. Inilah saat yang ditunggu-tunggu: penyerahan hadiah lomba dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan RI.

Keceriaan semakin terasa ketika nama-nama pemenang mulai dipanggil. Dalam lomba yel-yel, semangat tim Personel, Set, Diklat, dan Kordik berhasil mengantarkan mereka ke podium juara pertama. Kreativitas tim Instalasi Gizi, Instalasi Farmasi, dan Infolahta membawa pulang juara kedua, sementara energi dari tim ICU, NICU, PICU, dan ICCU mengukuhkan mereka sebagai juara ketiga. Pada lomba estafet, kekompakan tim Instalasi Gizi, Instalasi Farmasi, dan Infolahta membuat mereka finish di posisi puncak, diikuti tim Personel, Set, Diklat, Kordik di posisi kedua, serta Murai, Kutilang, dan Cendrawasih di posisi ketiga. Pawai merdeka pun tak kalah meriah, dengan Instalasi Gizi, Instalasi Farmasi, dan Infolahta kembali meraih juara pertama, disusul Ruang Rawat Inap Murai, Kutilang, dan Cendrawasih di posisi kedua, serta TAUD dan Harsarpras di posisi ketiga.

Rangkaian perlombaan lain juga menghadirkan cerita tersendiri. Dalam cerdas cermat, tim HD tampil paling tangkas dan meraih juara pertama, sedangkan gabungan Cendrawasih, Murai, dan Kutilang berada di posisi kedua, serta Infolahta yang merebut juara ketiga. Lomba menyanyi menghadirkan kejutan dengan suara merdu TL Tiara Adrikni, A. Md. Kep dari ruang ICU yang memukau penonton hingga dinobatkan sebagai juara pertama, diikuti Letkol Kes Amino Putri F. P., S.T. Analis Kes., M. Tr. SOU dari Bidjang sebagai juara kedua, dan PNS Maya Ristiyani, A. Md. Kep dari Ruang Rawat Inap Merak di urutan ketiga.

Kebanggaan RSPAU tak hanya berhenti di internal. Dari ajang JCU (Jogja Cardio Update) 2025 tingkat nasional, dokter-dokter umum muda membawa kabar gembira. TL dr. Pramudito Cahyo Januaryadi dan TL dr. Salma Rasyidah sukses meraih Juara Harapan II di kategori ECG Championship. Sementara itu, TL dr. Haidar Ali Hamzah menorehkan prestasi sebagai 1st Runner Up dalam kategori Oral Presentation (Original Research). 

Lebih dari sekedar daftar pemenang, perayaan ini memantulkan semangat kekompakan, sportivitas, dan rasa syukur. Di balik setiap yel-yel penuh energi, langkah estafet yang kompak, hingga nada merdu yang menggema, ada kebersamaan yang menyatukan seluruh keluarga besar RSPAU. Perayaan HUT Kemerdekaan pun menjadi momen untuk meneguhkan semangat: bekerja, berinovasi, dan berjuang bersama demi melayani yang terbaik. Humas RSPAU

Dirgahayu Perhimpunan Purnawirawan Angkatan Udara Ke-27

Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito beserta Ketua PIA AG Anak Ranting 001-05-3 RSPAU dr. S. Hardjolukito dan seluruh Civitas Hospitalia RSPAU mengucapkan :

Dirgahayu Perhimpunan Purnawirawan Angkatan Udara Ke-27

Semoga PPAU senantiasa menjadi wadah yang kokoh dalam menjaga persatuan, mempererat silaturahmi, serta meneruskan semangat juang dan pengabdian bagi bangsa dan negara

Ucapan Terimakasih Kepada Marsma TNI dr. Agung Maryanto, Sp.B, Subsp, BD (K)., FINACS., FICS., FISA.

Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito beserta Ketua PIA AG Anak Ranting 001-05-3 RSPAU dr. S. Hardjolukito dan seluruh Civitas Hospitalia RSPAU mengucapkan terimakasih & menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Marsma TNI dr. Agung Maryanto, Sp.B, Subsp, BD (K)., FINACS., FICS., FISA atas dedikasi, kepemimpinan, dan pengabdian di bidang Kesehatan TNI Angkatan Udara.

Jejak karya dan teladan yang beliau berikan menjadi inspirasi sekaligus motivasi bagi kami untuk terus melanjutkan pengabdian terbaik bagi bangsa dan negara.

Semoga setiap langkah pengabdian Marsma TNI dr. Agung Maryanto, Sp.B, Subsp, BD (K)., FINACS., FICS., FISA senantiasa diberkahi, membawa manfaat yang luas, dan menjadi penerang jalan bagi generasi penerus.

Selamat Atas Pelantikan Kadiskesau Marsma TNI dr. M. Roikhan Harowi, Sp.THT-KL ., M.Kes

Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito beserta Ketua PIA AG Anak Ranting 001-05-3 RSPAU dr. S. Hardjolukito dan seluruh Civitas Hospitalia RSPAU mengucapkan :

Selamat dan Sukses Marsma TNI dr. M. Roikhan Harowi, Sp.THT-KL., M.Kes., sebagai Kepala Dinas Kesehatan TNI Angkatan Udara

Semoga amanah dalam mengemban tugas, senantiasa diberikan kesehatan, kekuatan, serta keberkahan dalam memimpin dan membawa kemajuan bagi Kesehatan TNI Angkatan Udara.

Gaya Hidup Sehat: Kunci Memperkuat Imunitas dan Meningkatkan Kualitas Hidup

Di tengah kesibukan dan tuntutan hidup modern, kesehatan seringkali menjadi prioritas kedua setelah pekerjaan, sekolah, atau urusan keluarga. Padahal, kesehatan adalah fondasi utama agar kita dapat menjalani kehidupan dengan produktif, bahagia, dan berkualitas. Salah satu cara paling efektif untuk menjaga kesehatan adalah melalui gaya hidup sehat, yang meliputi pola makan seimbang, aktivitas fisik, manajemen stres, dan tidur yang cukup.

Pola Makan Seimbang untuk Tubuh Optimal

Tubuh manusia membutuhkan nutrisi yang cukup agar dapat berfungsi dengan optimal. Nutrisi yang baik tidak hanya membantu menjaga berat badan ideal, tetapi juga meningkatkan sistem imun, memperkuat tulang, dan mendukung fungsi otak. Konsumsi buah dan sayur minimal lima porsi sehari sangat dianjurkan karena kaya vitamin, mineral, dan serat. Sementara itu, biji-bijian utuh, protein sehat dari ikan, ayam, kacang-kacangan, serta susu rendah lemak, menjadi sumber energi yang membantu tubuh tetap bugar.

Penting juga untuk membatasi gula, garam, dan lemak jenuh, yang jika dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Memperhatikan asupan cairan juga tidak kalah penting. Air putih minimal delapan gelas per hari membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh, mendukung proses metabolisme, dan menjaga fungsi organ tetap optimal.

Aktivitas Fisik: Rahasia Tubuh Sehat dan Bugar

Selain pola makan, aktivitas fisik rutin adalah komponen penting dalam gaya hidup sehat. Aktivitas fisik tidak harus selalu berupa olahraga berat. Jalan kaki selama 30 menit setiap hari, bersepeda, yoga, atau senam ringan sudah sangat bermanfaat. Aktivitas fisik membantu meningkatkan sirkulasi darah, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan kekuatan otot dan tulang, serta memperbaiki mood.

Aktivitas fisik juga berperan penting dalam menjaga berat badan ideal dan mencegah obesitas, yang merupakan faktor risiko utama berbagai penyakit kronis. Bahkan bagi mereka yang memiliki mobilitas terbatas, latihan ringan di rumah seperti peregangan dan gerakan sederhana tetap memberikan manfaat signifikan.

Manajemen Stres dan Kesehatan Mental

Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Stres berkepanjangan dapat melemahkan sistem imun, meningkatkan risiko hipertensi, dan bahkan menyebabkan gangguan tidur. Oleh karena itu, manajemen stres menjadi bagian yang tidak boleh diabaikan.

Beberapa cara sederhana untuk mengelola stres meliputi:

  • Melakukan teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau mindfulness.
  • Menjaga kualitas tidur dengan tidur 7–9 jam setiap malam.
  • Menyempatkan waktu untuk hobi dan kegiatan yang menyenangkan.
  • Menjaga hubungan sosial yang positif dengan keluarga, teman, atau komunitas.

Dengan mengelola stres dengan baik, tubuh menjadi lebih tangguh menghadapi penyakit, pikiran lebih jernih, dan emosi lebih stabil.

Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Gaya hidup sehat juga harus disertai dengan pemeriksaan kesehatan rutin. Pemeriksaan ini membantu mendeteksi dini masalah kesehatan yang mungkin tidak menimbulkan gejala. Dengan deteksi dini, penanganan menjadi lebih cepat, efektif, dan biaya pengobatan pun lebih ringan.

Pemeriksaan kesehatan dapat mencakup: tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, fungsi hati dan ginjal, serta pemeriksaan spesifik sesuai usia atau riwayat kesehatan keluarga. Konsultasi dengan tenaga medis profesional akan memberikan arahan terbaik agar gaya hidup sehat yang dijalani benar-benar efektif.

Gaya hidup sehat bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan fundamental untuk meningkatkan kualitas hidup. Dengan pola makan seimbang, aktivitas fisik teratur, manajemen stres, tidur cukup, dan pemeriksaan kesehatan rutin, tubuh akan lebih kuat, imunitas meningkat, dan risiko penyakit menurun.

Mulailah dari langkah kecil: mengganti camilan manis dengan buah, berjalan kaki saat istirahat, atau melakukan peregangan setiap pagi. Konsistensi adalah kunci utama. Seiring waktu, kebiasaan kecil ini akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang membawa manfaat besar bagi tubuh, pikiran, dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Hidup sehat adalah investasi jangka panjang yang nilainya jauh lebih tinggi daripada apapun. Dengan tubuh sehat, kita dapat menikmati hidup, meraih mimpi, dan berkarya lebih optimal, sambil tetap menjaga diri dan orang-orang yang kita cintai. Jadi, mulailah dari hari ini, untuk hidup lebih sehat dan lebih bahagia.

 

Tidak Ada Ampun! Setiap Pelanggar Judi Online di RSPAU Akan Dihukum Tanpa Kompromi

RSPAU dr. S. Hardjolukito menegaskan komitmennya terhadap kedisiplinan dan profesionalisme prajurit TNI Angkatan Udara melalui pelaksanaan sidang disiplin, Rabu (20/8/25). Sidang ini digelar di ruang rapat akreditasi sebagai tindak lanjut dari Surat Telegram Panglima TNI Nomor ST/521/2025 dan Telegram Kasau Nomor T/34/2025, yang menekankan penegakan hukum serta tindakan tegas bagi personel yang terbukti melanggar aturan, khususnya keterlibatan dalam praktik judi online.

Dalam sambutannya Ka RSPAU dr. S. Hardjolukito menyampaikan bahwa jumlah personel TNI AU yang terlibat dalam praktik judi online meningkat dari 272 pada tahun 2024 menjadi 1.624 pada tahun 2025. Oleh karena itu beliau menegaskan bahwa seluruh anggota yang terbukti terlibat telah ditindak sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku, sebagai wujud nyata penegakan disiplin dan upaya menjaga kehormatan institusi.

Praktik judi online menjadi perhatian serius di lingkungan TNI Angkatan Udara, termasuk di RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito. Dampaknya sangat luas, mulai dari penurunan kinerja dan konsentrasi prajurit, meningkatnya tekanan mental dan beban finansial, terganggunya keharmonisan keluarga, hingga peningkatan risiko keselamatan kerja. Sidang disiplin yang digelar tidak hanya berfungsi sebagai forum penegakan aturan, tetapi juga sebagai sarana pembinaan untuk memperkuat karakter prajurit, menegakkan profesionalisme, dan memastikan integritas tetap terjaga.

Sebagai langkah preventif dan represif, RSPAU akan segera melaksanakan pemeriksaan acak perangkat komunikasi, sosialisasi hukum melalui ceramah dan jam komandan, pengawasan terhadap gaya hidup digital, serta penindakan tegas terhadap setiap pelanggaran.

Seluruh anggota RSPAU diperintahkan agar menjauhi praktik judi online, menggunakan teknologi dan media sosial secara bijak, serta menjaga disiplin demi kehormatan diri, satuan, dan institusi TNI AU secara keseluruhan. Melalui sidang disiplin ini, RSPAU berkomitmen untuk terus memperkuat fondasi kedisiplinan, moralitas, dan profesionalisme prajurit, serta menegaskan keseriusan pimpinan dalam menegakkan hukum, integritas, dan kehormatan di lingkungan TNI AU. Humas RSPAU

 

Jangan Asal Ikut Tren Workout, Cek Jantungmu Dulu

Olahraga telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup modern. Media sosial dipenuhi dengan konten workout, mulai dari HIIT, CrossFit, hingga tren olahraga kekinian seperti Tabata atau latihan kekuatan dengan berat badan. Tidak sedikit masyarakat terdorong untuk ikut tren demi menjaga bentuk tubuh, kesehatan, atau sekadar mengikuti gaya hidup yang terlihat populer di layar ponsel. Namun, di balik pesona tubuh yang fit dan energi yang membara, ada risiko yang sering terlupakan: kesehatan jantung.

Kardiologis menekankan pentingnya memahami kondisi jantung sebelum memulai program latihan intensitas tinggi.

 “Banyak orang berpikir bahwa olahraga itu selalu aman, padahal tidak semua tubuh siap menghadapi tekanan yang muncul saat latihan intens,” ungkap dokter spesialis jantung RSPAU.

Latihan yang terlalu berat pada orang dengan kondisi jantung tertentu, terutama mereka yang memiliki hipertensi, riwayat penyakit jantung, atau kolesterol tinggi, dapat memicu komplikasi serius, termasuk serangan jantung mendadak.

Fenomena ini semakin nyata di kalangan generasi muda yang sering memandang olahraga sebagai ajang kompetisi atau konten untuk media sosial. Tantangan viral, squat challenge, atau push-up challenge tampak menyenangkan, tetapi tubuh yang belum siap bisa mengalami overstrain. Gejala seperti sesak napas, palpitasi, pusing, atau nyeri dada kerap diabaikan karena dianggap normal akibat “latihan keras.” Padahal, gejala-gejala tersebut adalah alarm dini yang seharusnya tidak diabaikan.

Pemeriksaan kesehatan sebelum memulai olahraga intensif menjadi langkah preventif yang vital. Pemeriksaan sederhana seperti EKG, tes tekanan darah, atau konsultasi dengan dokter spesialis jantung dapat memberi gambaran kondisi jantung secara menyeluruh. “Seseorang yang terbiasa berolahraga ringan belum tentu aman langsung mengikuti tren olahraga ekstrem. Penilaian medis penting agar program latihan bisa disesuaikan dengan kemampuan jantung,” jelas dokter tersebut. Dengan cara ini, olahraga tidak hanya menjadi aktivitas fisik, tetapi juga investasi jangka panjang bagi kesehatan.

 pemeriksaan jantung, pemahaman tentang intensitas latihan dan teknik yang benar juga krusial. Tidak sedikit korban cedera akibat salah teknik atau beban latihan yang berlebihan. Ahli fisioterapi RSPAU mengingatkan pentingnya pemanasan, pendinginan, serta penggunaan alat yang sesuai. Latihan tanpa persiapan yang tepat meningkatkan risiko cedera sendi, otot, dan tentu saja jantung. Jangan tergiur tren tanpa memahami kemampuan tubuh sendiri.

Selain risiko fisik, tekanan mental untuk mengikuti tren workout juga kerap muncul. Media sosial sering menampilkan tubuh ideal sebagai standar, yang membuat banyak orang memaksakan diri melebihi batas aman. Akibatnya, olahraga yang seharusnya menyehatkan malah menjadi sumber stres dan risiko kesehatan. Mengatur ekspektasi diri dan memahami batas kemampuan tubuh menjadi bagian dari pola hidup sehat yang seimbang antara fisik dan mental.

Para ahli menyarankan pendekatan bertahap. Memulai dari olahraga ringan atau menengah, kemudian meningkat secara bertahap sesuai kondisi jantung dan tubuh, jauh lebih aman dibandingkan langsung terjun ke tren olahraga ekstrem. Kombinasi latihan kardio, kekuatan, dan fleksibilitas yang disesuaikan dengan kemampuan tubuh, ditambah pola makan sehat dan tidur cukup, akan memberikan manfaat maksimal bagi kesehatan jantung tanpa harus menimbulkan risiko yang tidak perlu.

Di era tren workout yang serba cepat, kesadaran diri menjadi kunci utama. Jangan sekadar mengikuti apa yang populer, tetapi pahami kondisi tubuh, terutama jantung, sebagai pusat energi yang menjaga kehidupan. Pemeriksaan rutin, konsultasi dengan profesional medis, dan pendekatan latihan bertahap akan membuat olahraga bukan hanya tren sesaat, tetapi bagian dari gaya hidup sehat yang berkelanjutan. Ingat, jantung yang sehat adalah fondasi dari tubuh yang bugar, sehingga setiap langkah latihan harus dimulai dari pemahaman dan kesadaran akan kondisi jantung sendiri. Humas RSPAU