Daftar Berita

Transparansi dan Responsif: Evaluasi Penanganan Pengaduan RSPAU dr. S. Hardjolukito Tahun 2024

Pelayanan publik yang berkualitas tidak hanya dinilai dari seberapa baik suatu institusi memberikan layanan medis, tetapi juga dari seberapa tanggap dan seriusnya lembaga tersebut dalam menangani pengaduan masyarakat. Dalam rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas layanan kesehatan, RSPAU dr. S. Hardjolukito menyajikan data grafik penanganan pengaduan masyarakat sepanjang tahun 2024. Data ini memberikan gambaran penting tentang dinamika aduan yang masuk serta upaya nyata rumah sakit dalam menindaklanjuti setiap laporan.

Berdasarkan grafik, pada triwulan I tahun 2024, tercatat jumlah pengaduan masyarakat yang masuk mencapai angka tertinggi, yaitu sebanyak 10 laporan. Menariknya, semua laporan tersebut berhasil ditindaklanjuti dengan tuntas oleh pihak manajemen, menunjukkan komitmen kuat rumah sakit dalam merespons keluhan masyarakat secara cepat dan tepat. Hal ini menunjukkan efektivitas sistem pelaporan serta kemampuan respons yang optimal, terutama di awal tahun saat biasanya intensitas pelayanan meningkat seiring dengan masuknya tahun anggaran dan program kerja baru.

Namun, memasuki triwulan II, jumlah pengaduan menurun signifikan menjadi 4 kasus. Penurunan ini bisa dimaknai sebagai sinyal positif terhadap meningkatnya kualitas layanan atau menurunnya frekuensi insiden yang memicu ketidakpuasan. Meski jumlahnya lebih sedikit, yang patut diapresiasi adalah fakta bahwa seluruh pengaduan tersebut kembali ditindaklanjuti secara menyeluruh. Ini menjadi cerminan konsistensi rumah sakit dalam mempertahankan standar pelayanan yang responsif.

Triwulan III menunjukkan adanya sedikit kenaikan jumlah pengaduan menjadi 6 kasus. Meskipun terjadi peningkatan dibanding triwulan sebelumnya, respons yang diberikan tetap memuaskan karena seluruh laporan tersebut juga ditindaklanjuti secara tepat waktu. Peningkatan ini dapat diinterpretasikan sebagai bagian dari dinamika pelayanan yang mungkin dipengaruhi oleh lonjakan pasien, peralihan jadwal kerja, atau rotasi internal tenaga medis. Namun, yang lebih penting adalah tidak ada satu pun pengaduan yang diabaikan, menandakan bahwa sistem keluhan di RSPAU dr. S. Hardjolukito telah berjalan efektif.

Pada triwulan IV, jumlah pengaduan kembali mengalami penurunan ke angka 4, dan seperti sebelumnya, seluruh pengaduan berhasil ditindaklanjuti dengan baik. Konsistensi penanganan ini memperkuat citra rumah sakit sebagai institusi kesehatan yang tidak hanya profesional dalam memberikan layanan medis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial terhadap aspirasi dan suara masyarakat. Proses tindak lanjut pengaduan yang stabil sepanjang tahun ini membuktikan bahwa rumah sakit tidak hanya reaktif, tetapi juga preventif dalam menjaga kualitas layanan.

Kinerja pengelolaan pengaduan ini selaras dengan nilai-nilai TNI AU AMPUH yang menjadi landasan utama RSPAU dr. S. Hardjolukito: Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis. Keberhasilan menindaklanjuti seluruh pengaduan di keempat triwulan secara konsisten mencerminkan budaya organisasi yang adaptif terhadap perubahan, modern dalam penggunaan teknologi pelaporan, profesional dalam menangani keluhan, unggul dalam pelayanan, dan humanis karena mendengarkan kebutuhan masyarakat.

Lebih jauh, data ini juga menjadi refleksi bahwa partisipasi masyarakat dalam sistem pelayanan publik semakin meningkat. Masyarakat kini memiliki keberanian dan kesadaran untuk menyampaikan keluhan sebagai bentuk kontrol sosial terhadap layanan publik. Di sisi lain, rumah sakit pun menunjukkan sikap terbuka dan siap menerima kritik membangun, sebagai bahan evaluasi demi perbaikan berkelanjutan.

Sebagai kesimpulan, grafik penanganan pengaduan tahun 2024 dari RSPAU dr. S. Hardjolukito menunjukkan tren positif baik dari sisi jumlah maupun kualitas penanganannya. Penurunan jumlah pengaduan pada triwulan II dan IV mengindikasikan peningkatan mutu layanan, sedangkan keseriusan rumah sakit dalam menindaklanjuti seluruh pengaduan menandakan hadirnya komitmen kuat terhadap transparansi dan akuntabilitas publik. Ini adalah praktik baik yang layak dijadikan contoh bagi institusi pelayanan publik lainnya.

Dengan semangat transformasi layanan kesehatan berbasis kepercayaan dan partisipasi masyarakat, RSPAU dr. S. Hardjolukito terus berupaya menjadi rumah sakit militer unggulan yang melayani tidak hanya dengan keahlian, tetapi juga dengan hati nurani. Ke depan, tantangan akan semakin kompleks, namun dengan budaya kerja yang terbuka terhadap evaluasi, rumah sakit ini siap melangkah lebih jauh dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan yang berkualitas dan berkeadilan.

Tidur Cukup, Hidup Lebih Sehat: Mengapa Durasi Tidur Malam Sangat Penting?

Tidur malam sering kali dianggap sebagai waktu istirahat yang bisa dikurangi demi produktivitas, pekerjaan, atau aktivitas hiburan. Padahal, tidur adalah salah satu pilar utama kesehatan, sejajar pentingnya dengan pola makan sehat dan olahraga. Lamanya seseorang tidur setiap malam memiliki dampak langsung terhadap kualitas hidup, baik secara fisik, emosional, maupun mental. Sayangnya, banyak orang dewasa justru kekurangan tidur tanpa menyadari risiko jangka panjangnya.

Menurut para ahli, tidur malam selama 7 hingga 9 jam merupakan durasi ideal yang direkomendasikan untuk menjaga kesehatan tubuh. Pada waktu inilah tubuh melakukan proses pemulihan: memperbaiki jaringan, mengatur metabolisme, memperkuat sistem imun, dan menjaga keseimbangan hormon. Orang yang tidur cukup cenderung lebih bugar, lebih fokus, dan memiliki suasana hati yang lebih stabil keesokan harinya.

Di sisi lain, tidur antara 5 hingga 7 jam per malam merupakan durasi rata-rata bagi banyak orang dewasa. Walaupun masih dianggap cukup untuk mengisi ulang energi, waktu ini belum tergolong ideal. Jika terjadi terus-menerus, tubuh akan mulai menunjukkan gejala kelelahan kronis, penurunan konsentrasi, mudah tersinggung, hingga berkurangnya daya tahan tubuh. Dalam jangka panjang, kualitas tidur yang kurang dapat mempercepat penuaan biologis dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit.

Risiko Serius dari Kurang Tidur: Kenali Bahayanya

Salah satu poin paling penting dari informasi ini adalah bahaya tidur kurang dari 5 jam per malam. Dalam jangka pendek, mungkin hanya terasa sebagai rasa kantuk, lelah, atau sulit fokus. Namun, secara ilmiah, tidur yang terlalu singkat dapat mengganggu berbagai fungsi penting dalam tubuh. Orang yang tidur kurang dari 5 jam per malam memiliki risiko 2,5 kali lebih besar untuk terkena diabetes, 45% lebih tinggi mengalami serangan jantung, dan 12% lebih tinggi kemungkinan meninggal akibat berbagai jenis penyakit.

Tidur yang tidak mencukupi juga dikaitkan dengan gangguan metabolisme, penurunan fungsi otak, dan peningkatan kadar hormon stres seperti kortisol. Selain itu, kurang tidur juga dapat memicu gangguan suasana hati seperti depresi dan kecemasan, yang pada akhirnya mengganggu produktivitas dan hubungan sosial. Bahkan, dalam jangka panjang, pola tidur yang buruk dapat mempercepat penurunan fungsi kognitif dan meningkatkan risiko demensia.

Mengingat pentingnya tidur, langkah sederhana seperti mengatur waktu tidur, menghindari kafein atau gawai menjelang malam, serta menciptakan suasana kamar yang tenang dan nyaman bisa sangat membantu. Tidur bukanlah waktu yang terbuang, melainkan kebutuhan biologis yang harus dipenuhi agar tubuh dan pikiran tetap sehat. Maka dari itu, mulai malam ini, prioritaskan tidur sebagai bentuk perawatan diri yang paling mendasar. Ingatlah, tidur cukup bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga soal umur panjang dan kualitas hidup yang lebih baik.

 

Telat Makan Adalah Maut: Jangan Remehkan Dampaknya bagi Kesehatan

Kebiasaan telat makan sering kali dianggap hal yang sepele. Padahal, melewatkan waktu makan secara terus-menerus dapat memberikan dampak serius bagi kesehatan tubuh. Bukan hanya sekadar membuat tubuh lemas, tetapi juga bisa memicu berbagai gangguan yang membahayakan organ dalam dan menurunkan kualitas hidup seseorang secara signifikan.

Salah satu dampak paling umum dari telat makan adalah meningkatnya produksi asam lambung. Ketika perut kosong terlalu lama, asam lambung yang tetap diproduksi akan mengiritasi dinding lambung. Akibatnya, muncul gejala seperti nyeri ulu hati, mual, perut kembung, hingga muntah. Jika terjadi berulang, kondisi ini bisa berkembang menjadi gastritis kronis bahkan tukak lambung yang berbahaya dan memerlukan perawatan medis jangka panjang.

Selain itu, telat makan juga berdampak pada fungsi otak dan kondisi psikologis seseorang. Asupan energi yang tidak terpenuhi akan membuat kadar gula darah turun drastis, sehingga menurunkan konsentrasi, membuat tubuh terasa lemas, kepala pusing, hingga emosi tidak stabil. Mood yang buruk, mudah marah, dan sulit fokus dalam bekerja atau belajar merupakan efek lanjutan dari kurangnya energi yang seharusnya diperoleh dari makanan yang cukup dan tepat waktu.

Tak hanya itu, sistem kekebalan tubuh pun bisa terganggu. Tubuh yang kekurangan nutrisi akibat telat makan menjadi lebih rentan terhadap serangan virus dan bakteri. Imun yang lemah dapat memicu infeksi dan memperlama masa pemulihan jika seseorang sedang sakit. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa menyebabkan penurunan daya tahan tubuh secara keseluruhan.

Dalam situasi tertentu seperti menjalankan tugas berat, mengikuti pelatihan fisik, atau menghadapi tekanan kerja tinggi, telat makan bisa menjadi pemicu utama terjadinya kelelahan ekstrem, hilangnya kesadaran, atau bahkan pingsan. Hal ini tentu sangat berbahaya, terutama bagi tenaga kesehatan, personel militer, dan pekerja di lapangan yang membutuhkan kesiapan fisik dan mental secara optimal.

Pola makan yang teratur dan seimbang menjadi kunci utama untuk menjaga kesehatan pencernaan dan kestabilan metabolisme tubuh. Bukan hanya soal apa yang dimakan, tetapi kapan kita makan juga menentukan seberapa baik tubuh menjalankan fungsinya. Idealnya, tubuh menerima asupan makanan setiap 4–6 jam agar kadar gula darah stabil dan asam lambung tidak mengiritasi lambung yang kosong.

Karena itu, penting untuk membangun kebiasaan makan teratur. Jadikan makan tepat waktu sebagai prioritas, bukan sebagai pilihan terakhir di sela kesibukan. Jika perlu, atur alarm atau pengingat untuk waktu makan agar tidak terlewat. Siapkan camilan sehat jika tidak sempat makan besar, dan hindari menunda makan dengan alasan pekerjaan atau aktivitas lain.

Kesadaran akan pentingnya makan tepat waktu adalah bagian dari mencintai diri sendiri. Jangan biarkan tubuh terus bekerja tanpa bahan bakar yang cukup. Telat makan bisa jadi awal dari berbagai masalah kesehatan serius. Maka, mulai sekarang, jangan abaikan perut yang mulai kosong. Dengarkan sinyal tubuh, jaga pola makan, dan jadilah pribadi yang lebih sehat melalui langkah kecil yang konsisten. Humas RSPAU

STOP NORMALISASI PERILAKU MENYIMPANG LGBT: Upaya Menjaga Kesehatan, Moral, dan Ketahanan Bangsa

Perilaku menyimpang seperti LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) telah menjadi isu yang semakin sering muncul dalam kehidupan sosial masyarakat global, termasuk di Indonesia. Di tengah arus globalisasi dan liberalisasi nilai, muncul dorongan dari berbagai pihak untuk menormalisasi perilaku tersebut atas nama kebebasan individu dan hak asasi manusia. Namun, sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral, budaya ketimuran, serta prinsip ketuhanan yang menjadi dasar negara, sudah selayaknya kita meninjau ulang dan bersikap tegas terhadap upaya normalisasi perilaku menyimpang yang tidak sejalan dengan jati diri bangsa Indonesia.

LGBT bukan hanya permasalahan sosial atau budaya semata, tetapi juga berimplikasi besar terhadap kesehatan fisik dan mental. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa individu yang terlibat dalam perilaku LGBT memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, infeksi menular seksual lainnya, dan gangguan mental seperti depresi, kecemasan, serta gangguan identitas. Hal ini menjadi ancaman serius bagi upaya bangsa dalam menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan berkualitas.

TNI Angkatan Udara sebagai bagian dari garda pertahanan negara, mengambil sikap tegas dalam menolak perilaku menyimpang LGBT. Penolakan ini bukan semata-mata berdasarkan sudut pandang moral atau ideologis, namun juga didasari oleh dasar hukum yang jelas. Beberapa pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) serta Undang-Undang lain seperti UU Pornografi dan UU Informasi dan Transaksi Elektronik secara tegas mengatur dan melarang tindakan-tindakan yang berkaitan dengan penyimpangan seksual, termasuk LGBT. Di antaranya adalah Pasal 281 KUHP, Pasal 289 dan 294 ayat (2) KUHP, Pasal 4 dan 36 UU No. 44 tahun 2008 tentang Pornografi, serta Pasal 27 dan 45 ayat (1) UU ITE.

Dalam konteks kesehatan, RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito sebagai institusi pelayanan kesehatan milik TNI AU, mengemban tanggung jawab tidak hanya dalam aspek kuratif, tetapi juga promotif dan preventif. Edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya hidup sehat sesuai kodrat menjadi bagian dari misi besar RSPAU. Salah satu bentuk edukasi tersebut adalah mengingatkan masyarakat untuk menjauhi perilaku berisiko tinggi, termasuk LGBT, demi kesehatan fisik dan mental jangka panjang.

Sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan budaya luhur, kita diajak untuk bersama-sama menolak perilaku menyimpang dan kembali kepada fitrah manusia yang telah ditetapkan oleh Tuhan. Dalam berbagai ajaran agama, hubungan seksual yang sehat dan benar adalah antara laki-laki dan perempuan dalam ikatan pernikahan yang sah. Fitrah ini tidak hanya membawa ketenangan jiwa, tetapi juga menjadi fondasi keluarga yang kuat, sehat, dan harmonis.

Melalui edukasi yang berkesinambungan, pendekatan yang humanis, serta penegakan hukum yang konsisten, diharapkan masyarakat akan semakin sadar akan bahaya LGBT bagi masa depan bangsa. Kita tidak menolak individu secara pribadi, tetapi menolak perilaku yang menyimpang dan berisiko tinggi terhadap kesehatan dan moral masyarakat. Dengan kembali kepada kodrat dan nilai luhur bangsa, kita dapat menciptakan kehidupan sosial yang lebih sehat, lebih bahagia, serta penuh berkah.

Mari bersama-sama menjaga generasi bangsa dari pengaruh negatif yang dapat melemahkan mental dan fisik mereka. Mari hidup sehat sesuai kodrat, membina keluarga berdasarkan nilai-nilai ketuhanan, menciptakan lingkungan sosial yang mendukung pertumbuhan generasi muda yang kuat, dan berkomitmen menolak normalisasi perilaku menyimpang yang tidak sejalan dengan jati diri bangsa Indonesia. Humas RSPAU

Perubahan Domain Website Resmi RSAU dr. S. Hardjolukito

Dalam rangka peningkatan kualitas layanan digital dan memperkuat identitas kelembagaan di lingkungan pemerintah, Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) dr. S. Hardjolukito secara resmi mengumumkan perubahan domain website mereka. Mulai saat ini, alamat domain www.rspauhardjolukito.co.id tidak lagi digunakan, dan telah resmi berganti menjadi www.rspauhardjolukito.go.id.

Perubahan domain ini bukan hanya soal teknis, namun juga bagian dari transformasi digital yang tengah dijalankan RSPAU untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat dengan lebih profesional, transparan, dan terstandar secara nasional.

 Mengapa Domain Berubah Menjadi .go.id?

Perubahan domain menjadi .go.id memiliki dasar yang kuat. Domain ".go.id" adalah ekstensi resmi yang digunakan untuk situs web milik instansi pemerintahan di Indonesia. Dengan menggunakan domain ini, RSPAU dr. S. Hardjolukito memperkuat citra sebagai institusi kesehatan milik negara yang berkomitmen terhadap tata kelola yang baik (good governance), kredibilitas tinggi, serta akses informasi publik yang lebih aman dan terpercaya.

Peralihan ke domain .go.id juga mencerminkan komitmen rumah sakit untuk terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman, sekaligus memperluas jangkauan informasi kesehatan dan layanan digital kepada masyarakat luas. Dengan begitu, pengguna layanan tidak hanya merasa lebih aman saat mengakses informasi, tetapi juga mendapatkan pengalaman yang lebih nyaman dan terintegrasi.

Apa Dampaknya Bagi Masyarakat dan Pengguna Layanan?

Informasi layanan, jadwal dokter, registrasi online, pengaduan, hingga berita terkini rumah sakit kini bisa diakses melalui domain baru:  www.rspauhardjolukito.go.id

Bagi pengguna setia, tidak ada perubahan pada isi konten, layanan, atau fasilitas yang tersedia. Hanya alamat web-nya saja yang berubah untuk mencerminkan identitas resmi sebagai lembaga di bawah naungan TNI AU. Admin sistem juga menjamin transisi ini berlangsung lancar tanpa gangguan teknis berarti.

Langkah ini juga diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap keabsahan informasi yang dipublikasikan, serta meminimalisir potensi penyalahgunaan data dari sumber-sumber yang tidak resmi.

 Komitmen Terhadap Inovasi dan Pelayanan Prima

Perubahan domain ini merupakan bagian dari rangkaian besar transformasi digital yang dijalankan RSPAU dr. S. Hardjolukito. Sejalan dengan nilai-nilai TNI AU AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, Humanis), rumah sakit berkomitmen untuk terus menyempurnakan sistem informasi, pelayanan kesehatan digital, serta keterbukaan informasi publik.

Melalui website resmi yang baru ini, masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan layanan berikut:

  • Informasi dokter dan jadwal praktik
  • Reservasi layanan rawat jalan
  • Pengumuman dan informasi penting
  • Formulir pengaduan/feedback layanan
  • Artikel edukasi kesehatan

 Penutup: Langkah Kecil untuk Lompatan Besar

Dengan penggantian domain ini, RSPAU dr. S. Hardjolukito berharap masyarakat dapat terus mengakses layanan dan informasi dengan mudah, cepat, dan aman.

 

RSPAU Jadi Tuan Rumah Sosialisasi SCCR dan Focus Group Discussion ARSAU 2025

RSPAU dr. S. Hardjolukito mendapat kehormatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Sosialisasi Stem Cell and Cancer Research (SCCR) dan Focus Group Discussion (FGD) Asosiasi Rumah Sakit TNI AU (ARSAU) Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung pada Senin, 12 Mei 2025, bertempat di Ruang Garuda Satu RSPAU, dan diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan TNI Angkatan Udara (Diskesau) dengan mengusung tema besar:

“Dilandasi Soliditas dan Profesionalisme, ARSAU Siap Mewujudkan Transformasi Rumah Sakit dalam Bidang Manajemen Akuntabel dan Pelayanan Prima.”

Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan TNI AU (Kadiskesau) beserta jajaran pejabat Diskesau, Kepala Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa (Kalakespra) beserta Seslakakespra, dan  para Kepala Rumah Sakit TNI AU dari seluruh Indonesia.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kadiskesau, Marsma TNI dr. Agung Maryanto, SpB.,SubspBD(K).,FINACS,FICS.,FISA. Dalam sambutannya, beliau berharap seluruh peserta dapat mengikuti sesi FGD secara aktif, terlebih karena pada kegiatan ini juga diperkenalkan layanan stem cell sebagai bagian dari pengembangan teknologi kesehatan di lingkungan TNI AU.

“Ini merupakan langkah awal pengenalan stem cell di jajaran TNI AU. Dalam waktu dekat, akan dilakukan kajian dan penyusunan regulasi, sehingga rumah sakit di bawah Diskesau diharapkan dapat menjalin kerja sama dengan Stem Cell and Cancer Research (SCCR) dalam memberikan layanan terapi regeneratif,” ungkap Kadiskesau.

Salah satu sesi utama dalam kegiatan ini adalah Sosialisasi SCCR, yang merupakan bagian dari implementasi program strategis Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) dalam mendorong riset dan pengembangan teknologi kesehatan. Inisiatif ini mencerminkan komitmen pimpinan TNI AU dalam menghadapi tantangan kesehatan modern, khususnya di bidang terapi regeneratif dan onkologi.

 ini menghadirkan narasumber utama Dr. dr. Sugeng Ibrahim, M.Biomed., seorang pakar terkemuka di bidang riset stem cell dan kanker, dengan moderator Kolonel Kes. dr. Margono Gatot Suwandi, Sp.JP(K), FIHA.

Dalam pemaparannya, Dr. Sugeng menekankan pentingnya kesiapan rumah sakit militer, khususnya jajaran TNI AU, dalam menyambut era pengobatan regeneratif—mulai dari penguatan SDM, pengembangan fasilitas riset, hingga penyusunan pedoman etik klinis.

Usai sesi ilmiah, kegiatan dilanjutkan dengan FGD ARSAU, sekaligus pengukuhan dan pelantikan pengurus baru ARSAU Tahun 2025 yang diawali pembacaan Keputusan Kadiskesau.

Dalam sambutannya, Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito yang juga menjabat Ketua ARSAU, Marsma TNI dr. Aplin Ismunanto, Sp.B., menyampaikan bahwa ARSAU harus menjadi lokomotif transformasi layanan rumah sakit TNI AU.  “Kita tidak boleh hanya menjadi pelaksana, tapi juga harus menjadi inovator, integrator, dan penjaga mutu. ARSAU adalah rumah kita untuk bertumbuh dan berkontribusi bersama,” tegasnya.

Menjelang dimulainya sesi FGD, para peserta memperoleh pemaparan strategis dari Kolonel Kes. dr. Tjatur Budi W., Sp.B. yang mendapat respons antusias. Pemaparan tersebut memberikan wawasan baru dan memperluas perspektif para peserta mengenai tantangan kompleks dalam pengelolaan layanan kesehatan, serta mendorong adopsi pendekatan yang lebih adaptif dan inovatif di lingkungan rumah sakit TNI AU.

Selanjutnya, FGD menjadi forum strategis bagi para Kepala Rumah Sakit TNI AU untuk bertukar pengalaman, mengidentifikasi permasalahan, dan merumuskan solusi bersama guna meningkatkan mutu layanan, efisiensi tata kelola, serta sinkronisasi program-program prioritas Diskesau secara berkelanjutan.

Menutup rangkaian kegiatan, Kadiskesau menyampaikan beberapa arahan strategis. Ia menekankan pentingnya penguatan sinergi lintas satuan, percepatan transformasi digital layanan kesehatan, dan optimalisasi peran ARSAU sebagai kekuatan kolektif yang adaptif.

 “Kita bukan sekadar institusi kesehatan militer, tapi bagian dari kekuatan bangsa yang harus siap menghadapi krisis kesehatan, bencana, dan tantangan global. Investasi pada ilmu pengetahuan dan kolaborasi adalah kunci keberhasilan,” tegas Kadiskesau.

Kegiatan ini diharapkan menjadi titik tolak baru dalam memperkuat kolaborasi, inovasi, dan transformasi layanan kesehatan TNI AU, selaras dengan semangat TNI AMPUH: Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis.

Melalui kegiatan ini, jajaran kesehatan TNI AU menegaskan komitmennya untuk terus memberikan pengabdian terbaik bagi bangsa dan negara melalui layanan kesehatan yang unggul, tanggap, dan berdaya saing tinggi. Humas RSPAU

 

 

 

Sanksi Hukum Bagi Pemalsuan Surat Keterangan Sakit: Jangan Main-Main dengan Etika dan Hukum

Dalam kehidupan sehari-hari, surat keterangan sakit merupakan salah satu dokumen penting yang berfungsi sebagai bukti sah bahwa seseorang mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan istirahat atau pembebasan sementara dari tanggung jawab pekerjaan, pendidikan, atau kegiatan lainnya. Namun, dewasa ini mulai marak ditemukan penyalahgunaan surat keterangan sakit, baik oleh pasien yang sehat namun ingin membolos, maupun oleh oknum tenaga kesehatan yang memberikan surat tersebut tanpa dasar pemeriksaan medis yang valid. Hal ini tidak hanya mencederai nilai etika dan kejujuran, tetapi juga melanggar hukum pidana yang berlaku di Indonesia.

Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) dr. S. Hardjolukito melalui kampanye edukatifnya menegaskan bahwa praktik pemalsuan atau penyalahgunaan surat keterangan sakit merupakan tindak pidana yang dapat dikenai sanksi tegas. Sebagaimana tercantum dalam Pasal 267 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), baik pasien yang memakai surat keterangan sakit palsu, maupun dokter yang memberikannya secara tidak sah, dapat dijatuhi hukuman pidana penjara hingga empat tahun.

Pasien yang dengan sengaja menggunakan surat keterangan sakit palsu—baik dengan memalsukan sendiri atau meminta dari pihak yang tidak berwenang—untuk menghindari tugas, kewajiban, atau tanggung jawab tertentu, dinilai telah melakukan tindakan melawan hukum. Hal ini diatur secara eksplisit dalam Pasal 267 ayat (3) KUHP, yang menyatakan bahwa siapa pun yang menggunakan surat keterangan yang isinya tidak benar, seolah-olah sesuai dengan kenyataan, dapat dihukum penjara maksimal empat tahun. Penyalahgunaan seperti ini, selain merugikan instansi tempat pasien bekerja atau belajar, juga merusak tatanan administratif dan melemahkan sistem kepercayaan publik terhadap institusi kesehatan.

Di sisi lain, tenaga medis, khususnya dokter, juga tidak luput dari sanksi jika terbukti memberikan surat keterangan sakit palsu. Pasal 267 ayat (1) KUHP menyebutkan bahwa dokter yang secara sadar memberikan keterangan tidak sesuai dengan kondisi medis pasien, baik karena tekanan, imbalan, atau alasan lainnya, dapat dikenai hukuman pidana penjara paling lama empat tahun. Tindakan ini dianggap mencoreng profesi kedokteran yang seharusnya menjunjung tinggi kode etik, profesionalisme, dan integritas.

Fenomena pemalsuan surat sakit sering kali dianggap sepele oleh sebagian orang, padahal dampaknya sangat serius. Tidak hanya merugikan secara administratif dan moral, namun juga dapat menimbulkan kerugian finansial dan mengganggu kelancaran layanan publik maupun dunia usaha. Apabila dibiarkan, praktik seperti ini dapat berkembang menjadi kebiasaan buruk yang sistemik dan mengancam keadilan sosial. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran bersama dari masyarakat, pasien, dan tenaga medis untuk menolak segala bentuk penyimpangan ini.

RSPAU dr. S. Hardjolukito mengajak seluruh masyarakat untuk menjadi bagian dari perubahan positif dengan menegakkan kejujuran dan disiplin dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam hal administrasi kesehatan. Setiap surat keterangan sakit seharusnya diterbitkan berdasarkan hasil pemeriksaan medis yang objektif dan profesional. Jika seseorang memang sehat, maka tidak layak baginya untuk meminta atau memanfaatkan surat tersebut demi keuntungan pribadi. Demikian pula, dokter sebagai pihak berwenang seharusnya tidak tergoda untuk mengeluarkan surat tanpa dasar yang sah.

Melalui kampanye ini, rumah sakit ingin memperkuat kesadaran bahwa setiap tindakan yang melanggar etika dan hukum pasti memiliki konsekuensi. Sebagai lembaga pelayanan kesehatan milik negara, RSPAU dr. S. Hardjolukito menjunjung tinggi nilai-nilai TNI AU AMPUH: Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis. Salah satu wujud konkret dari nilai ini adalah memastikan bahwa seluruh layanan, termasuk penerbitan surat keterangan sakit, dilakukan secara bertanggung jawab dan sesuai prosedur.

Akhirnya, mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat bersama bahwa tanggung jawab moral dan hukum harus berjalan seiring. Memalsukan surat sakit bukanlah jalan keluar, melainkan pintu masuk menuju persoalan hukum yang lebih besar. Jika Anda merasa kurang sehat, datanglah dan periksakan diri secara sah. Namun jika Anda sehat, tunjukkan integritas dan hindari kebohongan administratif. Bersama kita bisa mewujudkan sistem kesehatan yang lebih bersih, adil, dan terpercaya.

 

 

Diikuti Ribuan Peserta, RSPAU Gelar Bakti Sosial Kesehatan Gratis Sambut Waisak 2569 BE Tahun 2025

Dalam rangka memperingati Hari Waisak 2569 BE Tahun 2025, RSPAU dr. S. Hardjolukito bekerja sama dengan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi)  serta Institusi kesehatan terkemuka seperti RSUP Dr. Sardjito, , RS TNI dr. Soedjono Magelang, RS Moestopo, serta National University Hospital of Singapore (NUHS) menggelar kegiatan bakti sosial kesehatan di Taman Lumbini, Komplek Candi Borobudur, Magelang, pada Sabtu 10 Mei 2025 sampai dengan Minggu 11 Mei 2025.

Kegiatan bakti sosial ini berupa pengobatan gratis yang terbuka untuk masyarakat umum, sebagai wujud nyata dari semangat kepedulian dan nilai kemanusiaan yang menjadi inti perayaan Waisak. Kegiatan ini menghadirkan sekitar 200 dokter dan 300 tenaga medis untuk melayani masyarakat secara langsung. Sekitar 8.000 warga dari berbagai daerah turut ambil bagian dan memanfaatkan layanan kesehatan yang disediakan, seperti pemeriksaan umum, pengobatan gigi, pembagian obat-obatan dan vitamin, serta konsultasi medis.

Ketua Umum DPP Walubi, Siti Hartati Murdaya, dalam sambutannya menyampaikan pesan mendalam terkait tema peringatan Waisak tahun ini.

“Tema Waisak 2569 BE/2025 adalah ‘Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia’ dengan subtema ‘Bersatu Mewujudkan Damai Waisak untuk Kebahagiaan Semua Makhluk’. Ini mengajarkan bahwa perdamaian dunia dimulai dari kesadaran individu dalam mengendalikan diri dan menumbuhkan kebajikan. Marilah kita berlomba-lomba dalam menanam kebajikan, karena kebajikan yang kita tanam hari ini akan berbuah pada kehidupan yang lebih baik di masa depan,” tutur Siti Hartati.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Kesehatan TNI Angkatan Udara (Kadiskesau) Marsma TNI dr. Agung Maryanto, Sp.B., SubspBD(K), FINACS, FICS, FISA. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen TNI AU untuk terus mendekatkan diri dengan masyarakat melalui pelayanan kesehatan.

“Kegiatan ini tidak hanya sebagai bentuk kepedulian dalam rangka Hari Waisak, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkuat sinergi antara TNI AU dan masyarakat dalam membangun kesehatan yang lebih baik,”

Selain itu, Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito, Marsma TNI dr. Aplin Ismunanto, Sp.B juga turut hadir dan memantau langsung pelaksanaan kegiatan. Ia mengapresiasi semangat para tenaga medis serta dukungan masyarakat yang sangat tinggi dalam menyukseskan acara ini.

“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan dan menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan,”

Dengan semangat Hari Waisak yang mengusung nilai kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama, kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif dan menjadi inspirasi untuk terus berbagi kepada masyarakat luas. Humas RSPAU

 

RSPAU Gelar Rapat Dewan Pengawas Secara Hybrid , bahas capaian kinerja dan strategi layanan Triwulan II Tahun 2025

RSPAU dr. S. Hardjolukito menggelar Rapat Dewan Pengawas (Dewas) secara hybrid pada jum’at (9/5/25) membahas capaian kinerja layanan dan keuangan rumah sakit hingga Triwulan I Tahun 2025, serta langkah-langkah strategis yang akan diambil pada Triwulan II mendatang.

Rapat ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan TNI AU (Kadiskesau), Marsekal Pertama TNI dr. Agung Maryanto, Sp.B, Subsp. BD (K)., FINACS., FICS., FISA., serta Kepala RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito, Marsma TNI dr. Aplin Ismunanto, Sp.B. Turut hadir secara langsung Kepala KPPN DIY, Ibu Arvi Risnawati, SE., Ak., yang memberikan perhatian khusus terhadap aspek pengelolaan keuangan rumah sakit. Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas yang diwakili oleh Irjen Kemhan RI, Letnan Jenderal TNI Rui Duarte, serta Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan Kebijakan Fiskal RI, Bapak Wahyu Utomo, S.Sos., M.Si., mengikuti rapat secara daring dari Jakarta.

Dalam rapat tersebut, Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito memaparkan berbagai capaian kinerja layanan yang telah berhasil diraih selama tiga bulan pertama tahun 2025, termasuk peningkatan jumlah kunjungan pasien, layanan unggulan, serta efektivitas penggunaan anggaran yang telah dilaksanakan secara akuntabel dan transparan.

Dalam sesi diskusi, para peserta rapat memberikan arahan dan rekomendasi untuk menjaga konsistensi mutu layanan dan efisiensi anggaran, serta mendorong penguatan kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan rumah sakit ke depan.

Rapat Dewas ini menjadi forum penting dalam memastikan tata kelola rumah sakit berjalan sesuai prinsip good governance dan mendukung terwujudnya visi RSPAU sebagai rumah sakit TNI AU yang modern, profesional, dan berdaya saing global. Humas RSPAU.

Apresiasi atas Dedikasi dalam Pelayanan Kesehatan TNI AU, Kepala RSPAU Resmi Sandang Pangkat Pati

Suasana khidmat menyelimuti Aula Gatot Soebroto, Denma Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, pada Kamis (8/5/25), saat dilangsungkannya upacara Laporan Korps Kenaikan Pangkat Perwira Tinggi (Pati) TNI. Acara yang dipimpin langsung oleh Kasum TNI, Letjen TNI Bambang Ismawan, S.E., M.M., tersebut menjadi momen penting bagi para perwira tinggi yang memperoleh amanah baru, termasuk Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito, Marsma TNI dr. Aplin Ismunanto, Sp.B., yang secara resmi menyandang pangkat baru sebagai Perwira Tinggi (Pati) TNI AU.

Usai pelaksanaan laporan korps di Mabes TNI, kegiatan dilanjutkan dengan Laporan Korps Kenaikan Pangkat Pati TNI Angkatan Udara kepada Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI. M Tonny Harjono, S.E., M.M. Acara ini menjadi simbol pertanggungjawaban moral dan profesional para perwira tinggi kepada pimpinan tertinggi TNI AU, sekaligus bentuk penghormatan dan rasa syukur atas amanah yang dipercayakan. Dalam kesempatan tersebut, Kasau memberikan ucapan selamat serta pesan agar para perwira tinggi senantiasa menjaga integritas, meningkatkan kualitas kepemimpinan, dan terus berkontribusi secara maksimal bagi kemajuan TNI AU.

Selain Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito, sejumlah perwira tinggi TNI AU lainnya yang turut menerima kenaikan pangkat pada momen yang sama antara lain Marsda TNI Surya Chandra Siahaan, S.I.P., Dipl of MDS., M.Tr.(Han), Marsma TNI Arief Budiman, S.T., PSC(J), Marsma TNI dr. Agung Karyanto, S.Sos., M.Si., Marsma TNI dr. Agung Maryanto, Sp.B-KBD., FICS., FISA., FINA., dan Marsma TNI dr. Miftahul F., Sp.S. Kehadiran mereka dalam barisan perwira tinggi yang naik pangkat mencerminkan kualitas anggota di tubuh TNI AU yang terus berkembang dan siap menjawab berbagai tantangan tugas ke depan.

Kenaikan pangkat ini tentu menjadi momentum bersejarah tidak hanya bagi para perwira yang mendapat amanah, tetapi juga bagi seluruh institusi yang mereka pimpin. Bagi RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito, keberhasilan ini menjadi pelecut semangat untuk terus memperkuat peran strategis rumah sakit dalam mendukung kesehatan prajurit, peningkatan kualitas layanan, serta pengembangan teknologi kedokteran militer yang adaptif dan responsif terhadap dinamika zaman. Di tengah tantangan global, termasuk ancaman kesehatan yang kompleks, kehadiran pemimpin visioner seperti Marsma TNI dr. Aplin Ismunanto akan memperkuat fondasi RSPAU sebagai pusat layanan kesehatan unggulan di lingkungan TNI.

Seluruh keluarga besar RSPAU dr. S. Hardjolukito mengucapkan selamat dan sukses atas kenaikan pangkat ini. Semoga pangkat dan jabatan yang baru semakin memperkuat tekad dan dedikasi para Pati TNI AU khususnya Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito dalam membawa institusi ini menjadi lebih maju, profesional, dan memberikan manfaat luas bagi bangsa dan negara. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan perlindungan, kesehatan, dan kekuatan dalam menjalankan tugas mulia demi kejayaan TNI dan kemaslahatan masyarakat Indonesia. Humas RSPAU

 

Dukung Program Nasional Penurunan Stunting, RSPAU Berikan Pemeriksaan Gizi & Gigi Bagi Siswa SDIT Al-Muthiin

Dalam rangka mendukung Program Nasional Percepatan Penurunan Stunting, RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito melalui bagian Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) bekerja sama dengan Instalasi Gizi, Perawat, serta Koas Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) menyelenggarakan kegiatan pemeriksaan status gizi dan edukasi kesehatan gigi-mulut pada siswa SDIT Al-Muthi’in Yogyakarta.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa (6/5/2025) mulai pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB di Aula SDIT Al-Muthi’in ini diikuti dengan antusias oleh para siswa. Pada awal sesi dilaksanakan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut oleh Kapten Kes drg. Astin Murlina selaku Kasubag PKRS RSPAU bersama Koas FKG UGM. Para siswa juga mendapat edukasi pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut secara mandiri sejak dini.

Sementara itu, Instalasi Gizi RSPAU bersama perawat melakukan pemeriksaan tekanan darah, pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala untuk menilai status gizi siswa. Data ini menjadi penting dalam mendeteksi dini potensi stunting dan kondisi gizi kurang, sehingga dapat ditindaklanjuti lebih lanjut oleh pihak sekolah dan orang tua.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan pentingnya kesehatan gigi dan gizi seimbang kepada anak-anak sebagai pondasi utama dalam pertumbuhan yang sehat dan optimal,” ungkap Kapten Kes drg. Astin Murlina.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk kontribusi nyata RSPAU dalam mendukung program nasional, tetapi juga menjadi langkah preventif strategis dalam menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, dan berdaya saing di masa depan. Humas RSPAU

 

Ka RSPAU Terima Kunjungan Danlanud Adisutjipto Baru

Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito Kolonel Kes dr. Aplin Ismunanto, Sp.B., menerima kunjungan silaturahmi dari pejabat baru Danlanud Adisutjipto, Marsma TNI Toto Ginanto, S.T., M.A.P., M.Han, di ruang kerja Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito, Selasa (6/5/2025).

Kunjungan ini merupakan bentuk sinergi dan silaturahmi antara satuan kerja di lingkungan TNI AU, khususnya antara Lanud Adisutjipto dan RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito. Dalam suasana yang hangat dan penuh keakraban, kedua pejabat berdiskusi mengenai upaya memperkuat kolaborasi dalam mendukung tugas-tugas kedinasan, termasuk peningkatan pelayanan kesehatan bagi personel TNI AU dan keluarga.

Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito menyambut baik kunjungan ini sebagai langkah awal untuk mempererat hubungan dan koordinasi antarinstansi dalam mendukung tugas-tugas TNI AU secara menyeluruh.

Kunjungan silaturahmi ini menjadi simbol komitmen bersama dalam membangun komunikasi yang solid dan kolaboratif, sejalan dengan semangat profesionalisme dan pengabdian kepada bangsa dan negara. Humas RSPAU