Kesehatan
ibu hamil adalah masalah kesehatan yang harus mendapat prioritas utama dalam
pembangunan, karena menentukan kualitas sumber daya manusia pada masa mendatang
(Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Ketika berencana untuk hamil, para wanita
dianjurkan untuk lebih memperhatikan kesehatannya mulai dari sebelum hamil,
selama hamil, setelah melahirkan hingga menyusui.
Beberapa
cara berikut perlu dilakukan untuk membantu menjaga kesehatan ibu hamil, antara
lain:
1.Memenuhi kebutuhan nutrisi
harian
Konsumsi
makanan bergizi selama kehamilan bukan hanya bermanfaat untuk mendukung
Kesehatan tubuh ibu, namun juga bermanfaat bagi perkembangan janin didalam
Rahim, serta mengurangi risiko banyak cacat lahir. Bagi ibu, mengonsumsi makanan
bergizi dapat membantu menambah stamina, menghindari risiko komplikasi
kehamilan, mengontrol berat badan saat hamil tetap sehat. Dengan menerapkan
pola makan yang sehat, kesehatan ibu hamil akan jauh lebih baik.
Selain itu, ibu hamil yang menerapkan pola
makan sehat juga cenderung terhindar dari depresi saat hamil. Pasalnya, makanan
bergizi membantu menstabilkan mood ibu sepanjang kehamilan. Makan
makanan bernutrisi sejak kehamilan muda juga bantu mempersiapkan kesehatan ibu
hamil secara maksimal menjelang persalinan.
Pola
makan kehamilan yang seimbang meliputi protein, vitamin C, kalsium, buah
buahan, sayur-sayuran, biji- bijian, makanan yang kaya zat besi, lemak yang
cukup, asam folat, dan nutrisi lain. Kurangnya asupan energi yang berasal dari
zat gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak) maupun zat gizi mikro terutama
vitamin A, vitamin D, asam folat, zat besi, seng, kalsium dan iodium dan zat
mikro lain pada wanita usia subur yang berkelanjutan (sejak masa remaja, pra
konsepsi sampai masa kehamilan), mengakibatkan terjadinya Kurang Energi Kronis
( KEK) pada masa kehamilan yang diawali dengan kejadian “risiko” KEK dan
ditandai oleh rendahnya cadangan energi dalam jangka waktu cukup lama yang
diukur dengan Lingkar Lengan Atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm atau Indeks Massa
Tubuh (IMT) pra hamil atau Trimester I (usia kehamilan ≤12 minggu) dibawah 18,5
kg/m2. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah perbandingan antara berat badan (dalam
kg)dengan tinggi badan (dalam meter), rumus perhitungan BB/(TB)2 (kg/m2).
Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil
Standar
kebutuhan zat gizi berdasarkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi
masyarakat Indonesia pada kelompok perempuan usia 19-49 tahun berkisar 2150 -
2250 kkal dan protein 60 gram per hari. Pada ibu hamil normal diperlukan
tambahan energi sebesar 180 – 300 kkal dan protein mencapai 30 gram per hari.
Untuk memperoleh penambahan berat badan sebesar 0.5 kg/minggu, termasuk untuk
ibu hamil KEK, dibutuhkan tambahan asupan energi sebesar 500 kkal/hari dari
asupan energi hariannya, dimana kurang dari 25% kandungan energi dalam makanan
tambahan berasal dari protein.
2.Mencapai penambahan berat
badan yang sehat
Penambahan
berat badan saat hamil adalah hal yang wajar dan diharapkan. Bagi Wanita yang
berat badannya berada dalam kisaran normal sebelum hamil, penambahan berat
badan sekitar 16-18 kg atau 12 kg untuk obesitas dan 20 kg untuk Wanita yang underweight.
3. Perhatikan Pola makan
Memperhatikan
pola makan saat hamil adalah hal yang sangat penting. Ibu juga perlu tahu jenis
makanan yang sebaiknya dihindari selama masa kehamilan. Guna melindungi ibu dan
bayi dari infeksi bakteri atau parasite, seperti listeriosius, pastikan hanya
mengonsumsi susu, keju, danjus yang sudah dipasteurisasi. Hindari juga makanan
laut yang diasap atau daging dan makanan laut yang setengah matang. Sementara
itu, agar kesehatan ibu hamil tetap terjaga, hindari makan daging setengah
matang, jeroan hewan, dan makanan cepat saji yang tinggi lemak trans selama ibu
hamil menjalani pola hidup sehat. Hindari juga makan ikan yang mengandung
tinggi merkuri selama hamil, seperti ikan tuna, ikan makarel, dan ikan pedang
agar kesehatan ibu hamil tetap terjaga.
4.Minum vitamin prenatal
Vitamin
prenatal atau suplemen prenatal adalah asupan yang mengandung vitamin dan
mineral yang dibutuhkan sebelum dan selama kehamilan yang baik dikonsumsi bagi
ibu hamil. Vitamin dan mineral prenatal yg dibutuhkan:
#Asam folat
Asam
folat atau vitamin B9 merupakan salah satu jenis vitamin B. Asam folat banyak
ditemukan dalam suplemen atau beberapa jenis makanan tertentu. Jenis nutrisi
ini memiliki peranan penting dalam mencegah bayi mengalami cacat lahir
seperti anensefali, spina bifida, maupun encephalocele.
Selain
itu, asam folat juga penting dalam pembentukan otak dan sumsum tulang belakang
pada bayi. Jumlah asam folat yang disarankan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil
adalah 400 mcg per harinya.
# Zat besi
Pentingnya
zat besi pada ibu hamil membuat ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi
setidaknya 27 mg zat besi per harinya. Zat besi pada ibu hamil memiliki peran
penting untuk mengantarkan oksigen dalam darah pada ibu dan bayi. Hal ini yang
menyebabkan zat besi mengalami peningkatan volume saat kehamilan.
Jika
kebutuhan zat besi dalam darah kurang bisa menyebabkan ibu hamil mengalami
anemia. Kondisi ini bisa menimbulkan risiko bayi lahir prematur, berat
badan bayi lahir rendah, hingga kematian.
#Kalsium
Kalsium
dibutuhkan untuk mencegah hilangnya kepadatan tulang pada ibu hamil karena
simpanan kalsium dalam tubuh digunakan untuk pertumbuhan tulang pada bayi. Ibu
hamil disarankan untuk mengonsumsi kalsium sebanyak 1000 mg per harinya.
Nutrisi ini bisa didapatkan dari makanan maupun suplemen.
#Zinc
Salah
satu jenis mineral yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah zinc. Jenis vitamin
prenatal ini baik untuk kesehatan maupun perkembangan janin. Jika kadar zinc
pada ibu hamil berkurang bisa menyebabkan risiko pertumbuhan bayi yang lambat,
berat badan lahir bayi rendah, maupun kelahiran prematur. Setidaknya, ibu hamil
perlu mengonsumsi 11 mg zinc per harinya.
#Vitamin A
Vitamin
A juga memiliki peranan penting pada tumbuh kembang janin termasuk yaitu
perkembangan beberapa organ tubuh, seperti mata, telinga, jantung, dan anggota
gerak lainnya. Namun, jika asupan vitamin A dalam tubuh berlebihan bisa
menyebabkan cacat lahir pada bayi. Jumlah dosis yang disarankan untuk ibu hamil
adalah 770 mcg per harinya.
#Vitamin B kompleks
Vitamin
B memiliki manfaat untuk kehamilan seperti meningkatkan kesehatan mata, kulit,
tulang, saraf janin, serta otot. Asupan vitamin B kompleks yang terpenuhi pada
ibu hamil dapat menurunkan risiko preeklamsia dan komplikasi pada kehamilan.
#Vitamin C
Manfaat
vitamin C untuk kesehatan memang tidak perlu diragukan lagi. Hal ini
lantaran vitamin C memiliki manfaat untuk melindungi sel-sel tubuh
dari kerusakan akibat radikal bebas. Hal ini lantaran vitamin C memiliki
kandungan antioksidan di dalamnya.
#Vitamin
D
Salah
satu jenis vitamin ini juga penting dikonsumsi oleh ibu hamil untuk mencegah
risiko preeklamsia, meningkatkan penyerapan kalsium, serta menunjang kesehatan
saraf pada janin. Vitamin D bisa didapatkan dari makanan maupun suplemen. Dosis
vitamin D yang dianjurkan untuk ibu hamil adalah 1000 IU.
5.Olahraga
Olahraga
membantu melancarkan sirkulasi darah serta oksigen dalam tubuh, memperkuat
otot, dan mengurangi stres saat hamil. Olahraga juga mendukung kecerdasan bayi
sejak dalam kandungan.
Usahakan menyempatkan waktu 30 menit
setiap hari untuk berolahraga demi kebaikan kesehatan ibu hamil. Ada banyak
pilihan olahraga yang aman untuk ibu hamil. Namun, Anda tidak perlu berolahraga
yang berat. Kegiatan fisik ringan seperti jalan santai, renang, atau bahkan yoga,
umumnya aman dilakukan sepanjang usia kehamilan.
ACOG
merekomendasikan ibu hamil untuk melakukan aktivitas aerobic dengan
intensitas sedang setidaknya 150 menit setiap minggu. Namun penting untuk
membicarakan terlebih dahulu dengan dokter kandungan sebelum memulai jenis
olahraga apapapun, teriutama bagi ibu hamil yang memiliki faktor risiko.
6. Mengubah kebiasaan Hidup
Menjadi lebih sehat
Menerapkan
gaya hidup yang baik akan berdampak langsung pada Kesehatan bayi. Penting bagi
ibu hamil untuk menghentikan kebiasaan merokok, penyalah gunaan obat obatan,
dan konsumsi alcohol. Merokok dan/atau minum alkohol saat hamil dapat
meningkatkan risiko keguguran. Dua kebiasaan buruk ini juga dapat meningkatkan
risiko bayi lahir prematur, lahir mati, lahir cacat, atau lahir dengan berat
badan rendah. Maka, pastikan menjalani pola hidup sehat ibu hamil yang bebas
rokok dan alkohol.
7. Perawatan diri saat sakit
Selain
gejala yang berkaitan dengan kehamilan, ibu hamil juga rentan terhadap infeksi
tertentu, seperti flu biasa, pilek atau sakit perut. Meskipun biasanya penyakit
ringan tersebut tidak akan mempengaruhi bayi yang sedang berkembang, namun ibu
hamil bisa merasa sangat tidak nyaman. Oleh karena, penting untuk membicarakan
pada doketr mengenai pengobatan yang aman digunakan untuk mengatasi penyakit
yang ibu alami selama kehamilan.
8. Tidur cukup
Salah satu bagian penting dari pola
hidup sehat ibu hamil yang sering terlupakan adalah cukup tidur. Sayangnya
selama hamil, Anda akan lebih mudah ngantuk di siang hari dan sulit tidur di
malam hari akibat perubahan hormon.
Masalah ini kemudian membuat Anda jadi
kurang tidur akibat jadwal tidur yang tidak menentu. Parahnya lagi, kurang
tidur selama kehamilan dikaitkan dengan komplikasi seperti preeklampsia dan
berisiko lahir caesar. Solusinya, segera tidurlah begitu Anda merasa capek atau
ngantuk. Sering-seringlah tidur siang untuk mencukupi waktu tidur Anda.
Ibu hamil sebenarnya malah dianjurkan
untuk tidur malam lebih lama dari biasanya selama trimester pertama kehamilan.
Banyak tidur juga dianjurkan untuk membantu proses persalinan lebih lancar dan
membuat kesehatan ibu hamil terjaga dengan baik. Menurut American Pregnancy
Association, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar ibu hamil tidur
cukup sehingga kesehatan tubuhnya tetap terjaga:
<!--[if !supportLists]-->·
<!--[endif]-->Mencoba posisi tidur baru.
<!--[if !supportLists]-->·
<!--[endif]-->Sebelum tidur, coba mandi air hangat dan minta
pasangan memijat tubuh Anda yang pegal-pegal.
<!--[if !supportLists]-->·
<!--[endif]-->Atur suhu ruangan dan cahaya di kamar senyaman
mungkin
<!--[if !supportLists]-->·
<!--[endif]-->Cobalah teknik relaksasi, seperti yang mungkin
telah Anda pelajari di kelas persalinan.
<!--[if !supportLists]-->·
<!--[endif]-->Apabila masih sulit tidur, coba untuk membaca
buku, makan makanan kecil seperti buah, atau minum susu hangat
<!--[if !supportLists]-->·
<!--[endif]-->Berolahraga secara teratur di siang hari juga
dapat membuat tidur malam jadi tidak sulit
<!--[if !supportLists]-->·
<!--[endif]-->Sempatkan tidur siang sebentar sekitar 15 menit
per hari. Tidur siang terlalu lama malah bisa bikin ibu hamil jadi sulit tidur
di malam hari.
9. Hindari stres berlebih
Alasan kenapa tidur sangat penting dalam
menjaga kesehatan ibu hamil karena salah satu manfaat pentingnya yaitu
meredakan stres. Stres berat yang mengganggu pikiran dan batin ibu hamil dapat
memengaruhi perkembangan bayi di dalam kandungan.
Untuk itu, coba cari tahu dulu apa yang
menyebabkan Anda stres. Curahkan uneg-uneg Anda pada orang terdekat atau
pasangan agar semua beban pikiran dapat berkurang. Setelahnya, Anda bisa
mencoba teknik pernapasan dalam atau meditasi untuk menghilangkan stres. Yoga
saat hamil juga sama baiknya untuk membunuh rasa penat dalam jiwa, lho!
Sempatkanlah waktu untuk melakukan hal
yang Anda suka dan baik untuk kesehatan agar Ibu tidak stres selama hamil.
Menonton TV, mendengarkan musik, jalan-jalan bersama pasangan atau teman,
hingga merajut bisa jadi pilihan kegiatan untuk mengatasi stres yang
mengganggu.
Jika stres Anda tidak tertahankan, carilah terapis atau psikolog untuk
membantu Anda mencari akar masalah dan menyelesaikannya. Jika Anda merasa
kesulitan menerapkan pola hidup sehat yang telah disebutkan, mintalah dukungan
dari pasangan agar semuanya terasa lebih ringan untuk dijalani.
10. Rutin Memeriksakan
Kehamilan pada dokter kandungan
Berikut
jadwal kunjungan prenatal yang umumnya disarankan:
-Minggu
ke 4 sampai 28 kehamilan: 1 kali kunjungan tiap bulan
-Minggu
ke 28 sampai 36 kehamilan: 1 kali kunjungan tiap 2 minggu
-Minggu
ke 36 sampai 40: 1 kali kunjungan tiap minggu
Bagaimana menjaga Kesehatan
pasca melahirkan?
Untuk
mendukung proses pemulihan di masa nifas sekaligus membuat proses menyusui dan
merawat Si Kecil berjalan lebih lancar, Bunda bisa melakukan beberapa cara yang
meliputi:
1. Penuhi kebutuhan nutrisi
Ibu
yang baru melahirkan membutuhkan asupan nutrisi dan energi yang cukup. Hal ini
penting untuk menambah energi agar bisa merawat dan menyusui bayi dengan
optimal, serta mendukung proses pemulihan luka setelah melahirkan.
Beberapa
jenis makanan yang baik untuk Bunda konsumsi antara lain buah dan sayuran,
biji-bijian, kacang-kacangan, ikan, seafood, daging rendah lemak, telur,
susu, dan makanan yang mengandung lemak sehat, misalnya minyak zaitun.
2. Tetap bergerak aktif
semampunya
Meski
sedang menjalani masa pemulihan, bukan berarti Bunda harus terus-terusan berada
di tempat tidur. Agar tubuh tetap bugar,
Bunda perlu tetap aktif bergerak dan melakukan olahraga ringan, misalnya
berjalan-jalan di sekitar kamar atau di halaman rumah sambil menjemur bayi di
pagi hari. Jika sudah merasa lebih kuat, Bunda bisa mencoba olahraga lain,
seperti yoga.
Agar
merasa lebih aman, Bunda sebaiknya tanyakan kepada dokter terlebih dahulu
perihal olahraga apa yang boleh dilakukan dan perlu dihindari selama masa
nifas.
3. Kelola stres dengan baik
Stres
yang tak terkontrol berisiko membuat Bunda mengalami baby blues atau
bahkan depresi setelah melahirkan. Oleh karena itu, agar stres tidak mengganggu
kondisi mental Bunda, cobalah lakukan kegiatan yang Bunda sukai atau me time,
seperti menonton film atau membaca buku. Saat sedang kelelahan atau ingin
menghabiskan waktu untuk mengatasi rasa penat, Bunda juga tidak usah ragu untuk
meminta bantuan kepada Ayah, keluarga, atau teman.
4. Rutin periksa ke dokter
Agar
kesehatan Bunda dan Si Kecil tetap terjaga dan terpantau dengan baik, jangan
lupa untuk rutin melakukan pemeriksaan ke dokter sesuai jadwal. Bunda bisa
meminta solusi jika mengalami keluhan, seperti sembelit atau wasir, nyeri
payudara, atau ASI tidak keluar. Dengan begitu, nantinya dokter akan memberikan
tips dan pengobatan yang aman dan tepat.
Saat
memeriksa kondisi Bunda, dokter akan sekaligus mengevaluasi apakah luka operasi
atau luka pada vagina Bunda membaik. Dokter juga mungkin akan menyarankan Bunda
untuk menggunakan alat kontrasepsi serta menginformasikan kapan waktu yang
tepat untuk berhubungan intim setelah melahirkan.
Perawatan
pascamelahirkan sebenarnya tidak sulit dilakukan, asalkan Bunda melakukannya
sesuai saran dan anjuran dokter.
Jika
mengalami masalah tertentu selama proses perawatan pascamelahirkan, seperti
demam, keluar darah lebih banyak dari vagina, ada rembesan darah atau nanah
pada luka jahitan, Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter.